Macam Cerita Rakyat: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contohnya

Dari banyaknya cerita rakyat yang ada, beberapa diantaranya membawa unsur lokal suatu daerah sehingga sangat dipercayai oleh masyarakat.

Cerita Rakyat - Kita pasti pernah mendengar cerita-cerita khas dari para orangtua, baik ayah atau ibu, bahkan dari kakek dan nenek atau saudara. Cerita-cerita yang berkembang dari zaman dahulu tersebut dikenal dengan cerita rakyat. Hal itu dikarenakan cerita rakyat merupakan cerita dari masa lampau yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi selanjutnya.

Dalam kesempatan kali ini, Mimin UA, akan berbagai pengetahuan tentang macam-macam cerita rakyat yang selama ini hidup dan berkembang di tengah masyarakat. 

Cerita rakyat memiliki banyak jenis dan bentuknya, mulai dari cerita suatu daerah, tokoh, hingga tentang binatang pada zaman dahulu. 

Namun, alangkah lebih baiknya sebelum mempelajari tentang macam-macam cerita rakyat, memahami terlebih dahulu apa sebenarnya cerita rakyat dan bagaimana cerita dapat dikatakan sebagai cerita rakyat.

Baca juga 6 Cerita Rakyat Terkenal dari Jawa Barat

Pengertian Cerita Rakyat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa cerita rakyat merupakan cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan.

Berdasar penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa cerita rakyat sebagai sebuah kisah atau cerita yang berasal dari masyarakat pada zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut ke mulut hingga pada akhirnya dikenal secara luas.

Cerita rakyat sendiri merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan hingga generasi selanjutnya. Namun, karena cerita rakyat disampaikan secara lisan, maka sangat sulit untuk mengetahui siapa pengarangnya. Selain itu, cerita rakyat juga termasuk jenis cerita fiktif sehingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Baca juga Rara Jonggrang dan Candi Prambanan

Dari banyaknya cerita rakyat yang ada, beberapa diantaranya membawa unsur lokal suatu daerah sehingga sangat dipercayai oleh masyarakat. Tak jarang juga, cerita rakyat yang ada mengisahkan suatu tempat hingga asal-usul tokoh.

Selain itu, cerita rakyat juga memiliki beberapa bukti yang dapat disaksikan hingga sekarang. Sehingga makin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap cerita tersebut. Namun, beberapa cerita rakyat juga memberikan bukti yang tidak sesuai penjelasan secara ilmiah.

Meskipun begitu, cerita rakyat merupakan sebuah warisan nenek moyang atau orang zaman dahulu yang menjadi salah satu bentuk kekayaan budaya dan sejarah suatu masyarakat.

Cerita rakyat atau yang sering disebut dengan istilah folklor memuat beberapa ciri-ciri khusus. Ciri-ciri ini yang digunakan untuk membedakan cerita rakyat dengan cerita lainnya, yaitu memiliki sifat tradisional dan penyampaiannya dilakukan secara lisan.

Baca juga Bunga Wijayakusuma

Melestarikan cerita rakyat dapat menjadi salah satu cara melakukan pendidikan tentang kearifan lokal terhadap masyarakat. Selain itu, cerita rakyat juga bisa menjadi hiburan, sosial, dan budaya suatu masyarakat.

Kelebihan cerita rakyat yaitu mampu membangkitkan imajinasi dan memberikan pengetahuan sekaligus menanamkan nilai moral. Tujuan dari cerita rakyat ini tentunya adalah sebagai wawasan kepada masyarakat untuk hidup.

Kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia membuat cerita rakyat sangat cepat tersebar di berbagai kalangan masyarakat. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki folklornya sendiri-sendiri.

Beberapa contoh cerita rakyat atau folklor yang banyak dikenal masyarakat secara luas, diantaranya ialah Malin Kundang dari Sumatera Selatan, Legenda Danau Toba dari Sumatera Utara, Lutung Kasarung di Jawa Barat, Putri Mandalika dari Lombok, Legenda Rawa Pening dari Jawa Tengah, dan beberapa cerita khas dari suatu daerah lainya.

Baca juga Menghidupkan Aksara Jawa dalam Imajinasi Anak-Ana

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari cerita rakyat yang bisa digunakan sebagai bekal dalam membedakan cerita rakyat dan cerita zaman sekarang, diantaranya yaitu:

  1. Cerita rakyat dituturkan secara lisan.
  2. Cerita disampaikan secara turun-temurun.
  3. Cerita tidak dapat diketahui siapa pembuatnya atau anonim.
  4. Cerita mengandung nilai-nilai luhur kemasyarakatan.
  5. Cerita memiliki sifat yang tradisional.
  6. Cerita memiliki banyak versi dan variasi.
  7. Cerita memiliki bentuk yang klise dalam struktur atau cara pengungkapannya.
Baca juga beragam CERPEN atau PUISI

Fungsi Cerita Rakyat

Pada dasarnya, fungsi dari cerita rakyat ialah untuk mewariskan nilai-nilai luhur kepada masyarakat. Berikut ini adalah fungsi cerita rakyat yang dapat digunakan untuk beberapa bidang, diantaranya yaitu:

1. Sarana Pendidikan

Fungsi cerita rakyat untuk pendidikan adalah memberikan pesan atau amanat kepada pembaca atau pendengar. Cerita rakyat banyak mengandung nilai moral dalam kisah-kisah yang dihadirkan. Hal ini akan sangat baik untuk memberikan pembelajaran karakter kepada masyarakat, misalnya anak-anak atau remaja.

2. Sarana Hiburan

Cerita rakyat juga memiliki fungsi hiburan kepada masyarakat. Banyak cerita rakyat seperti dongeng, mite atau mitos, dan legenda mengandung cerita yang menarik dan jenaka, sehingga sangat cocok sebagai sarana penghibur masyarakat.

Selain itu, cerita rakyat yang memiliki nilai hiburan tetap berangkat dari pengalaman keseharian masyarakat zaman dahulu, sehingga sangat relevan untuk pengalaman hidup masyarakat saat ini.

Baca juga Serba-Serbi Sastra

3. Sosial dan Budaya

Cerita rakyat sendiri memiliki fungsi untuk memperkokoh suatu masyarakat melalui nilai-nilai sosial dan budaya. Beberapa cerita rakyat menyimpan banyak ajaran tentang etika dan moral yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi masyarakat.

Selain itu, cerita rakyat juga menyimpan larangan dan pantangan yang sepatutnya perlu dihindari supaya tidak terjadi malapetaka. Di beberapa daerah, cerita rakyat digunakan masyarakat untuk mendukung dalam menjalankan tingkah laku dalam interaksi sosial.

Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Sebelum pada bagian macam-macam cerita rakyat secara umum, berikut ini adalah tiga golongan besar dari cerita berdasarkan penelitian William R. Bascom, yaitu sebagai berikut.

1. Mitos (Mite)

Mitos atau mite dapat dipahami sebagai sebuah cerita prosa rakyat yang diyakini kebenarannya setelah empu dari masyarakat tersebut mengakui kesuciannya. Mitos atau mite sendiri merupakan cerita yang tokoh utamanya adalah dewa atau makhluk setengah dewa. 

Mitos ini sendiri diceritakan di dunia lain dan terjadi di masa lampau atau dapat dikatakan bukan di dunia kita saat ini.

Baca juga beragam artikel BUDAYA biar makin memahami dan mencintai budaya bangsamu.

2. Legenda

Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama seperti mite. Legenda sendiri dapat diartikan sebagai sebuah cerita yang dianggap benar-benar terjadi, tetapi cerita legenda tidak dianggap suci.

Tokoh dalam legenda merupakan manusia, tetapi tidak jarang pula dianugerahi kekuatan yang luar biasa dan kerap kali dibantu makhluk ajaib.

Untuk tempat terjadinya legenda adalah dunia yang kita kenal sekarang ini dan tidak terjadi dalam waktu yang sangat lama, sehingga ada bukti khususnya.

3. Dongeng 

Dongeng sendiri memiliki definisi sebagai cerita rakyat berbentuk prosa yang dianggap benar-benar oleh para penyair atau penceritanya. Cerita yang terjadi pada dongeng tidak memiliki keterkaitan waktu maupun tempat dengan dunia kita sekarang ini.

Baca juga beragam artikel yang membahas makna dari FALSAFAH-FALSAFAH JAWA

Macam-Macam Cerita Rakyat

Pada dasarnya, cerita rakyat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

1.  Epos

Epos dapat diartikan sebagai salah satu cerita rakyat yang menceritakan kisah kepahlawanan. Contoh cerita rakyat epos sendiri yaitu seperti Mahabarata, Ramayana, dan lain sebagainya.

2. Cerita Jenaka

Cerita jenaka memiliki maksud sebagai sebuah cerita rakyat yang mengisahkan tentang kebodohan dan memiliki unsur humor, sehingga membuat seorang yang membaca menjadi tertawa dan bahagia.

Contoh cerita rakyat yang memiliki unsur jenaka yaitu seperti Pak pandir, Si Kabayan, Lebai Malang, Pak Kodok, Pak Belalang, dan lain sebagainya.

Baca juga Makna Ajining Dhiri Ana Lathi, Ajining Raga Ana Busana

3. Paralel

Paralel merupakan salah satu cerita rakyat yang di dalam penceritaannya terdapat tokoh berwujud manusia dan juga tokoh berupa hewan. Contoh cerita rakyat paralel yaitu Semut dan Belalang, Anjing yang Loba, dan lain sebagainya.

4. Parabel

Parabel merupakan salah satu cerita rakyat yang menyajikan kisah yang mengandung pesan moral sebuah benda mati. Benda mati dalam parabel memiliki peran sebagai tokoh utama. Contoh cerita rakyat parabel yaitu Kisah Sepotong Slop.

5. Fabel

Fabel merupakan sebuah cerita rakyat tentang binatang yang berperan sebagai tokoh utama. Cerita yang disajikan fabel pada dasarnya mirip cerita manusia, hanya saja cerita fabel semuanya diperankan oleh binatang. Contoh cerita fabel yaitu cerita Kancil yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Hikayat Kalila, dan lain sebagainya.

Baca juga artikel Makanan Tradisional

6. Legenda

Legenda merupakan cerita rakyat yang menceritakan riwayat terbentuknya suatu tempat atau wilayah. Kamu pasti sering menemukan cerita legenda di sekitarmu, hal ini dikarenakan banyak tempat di Indonesia yang menyimpan cerita tentang asal-usul kelahirannya.

Misalnya, seperti cerita Malin Kundang, Tangkuban Perahu, Dongeng Banyuwangi, Dongeng Gunung Batok, Dongeng Rawa Pening, dan lain sebagainya.

7. Mitos (Mite)

Mitos atau Mite didefinisikan sebagai cerita dewa-dewi atau kisah yang mengandung nilai sakral dan banyak menggunakan nilai mistis. Contoh ceritanya yakni seperti kisah Dewi Sri, Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, dan lain sebagainya.

8. Sage 

Sage dapat diartikan sebagai salah satu cerita rakyat yang  memiliki kisah atau cerita yang mengandung nilai sejarah. Contohnya cerita Ciung Wanara, Roro Jonggrang, Hikayat Hang Tuah, dan lain sebagainya.

Baca juga: Makna Rila Lamun Ketaman, Ora Getun Lamun Kelangan

*Disarikan dari berbagai sumber yang kredibel.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain