Jenis-Jenis Teks Nonsastra

Secara umum, jenis teks dibagi dalam lima jenis, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Teks-teks tersebut kemudian dibagi lagi menjadi jenis yang lebih kompleks. Dalam artikel ini akan membahasa enam jenis teks nonsastra, yakni teks laporan,eksposisi, ulasan, biografi, prosedur, dan tanggapan kritis.

1. Teks Laporan 

Teks laporan adalah hasil dari pengamatan pada objek atau fenomena tertentu. Tujuan teks laporan yakni menginformasikan hasil pengamatan tersebut kepada pembaca.

Informasi yang diberikan bersifat nyata (faktual). Hal tersebut karena teks dibuat berdasarkan hasil pengamatan. Biasanya teks laporan disebut juga dengan teks hasil observasi.

Teks hasil observasi berfungsi menjelaskan suatu objek atau fenomena yang di dasari oleh hasil pengamatan. Teks laporan biasanya memilika ciri, antara lain: pengulangan (repetisi), kata ganti (pronomina), dan kata hubung transisi (oleh karena itu, dengan demikian, disampung itu).

Baca juga beragam artikel KEBAHASAAN biar keterampilan bahasamu makin jago. 

2. Teks Eksposisi

Eksposisi adalah uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam suatu karangan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka teks eksposisi adalah teks yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Guna memperkuat informasi yang diberikan, biasanya teks ini memuat pendapat atau argumentasi. 

Tujuan teks ini adalah memberitahukan kepada pembaca tentang suatu informasi dengan sejelas jelasnya. Biasanya, teks ini juga dilengkapi dengan pendapat ahli dan data data faktual seperti grafik, tabel, atau gambar.

3. Teks Ulasan

Teks ulasan adalah teks yang berisi hasil analisis atau penilaian suatu karya. Karya yang di ulas dalam teks ulasan bukan hanya karya sastra (puisi, prosa, drama). Melainkan buku, film, dan lagu.

Teks ulasan berisi tinjauan yang bertujuan untun mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut. Teks ulasan biasanya mengandung banyak kata sifat yang bersifat subjektif (baik, buruk), kata rujukan (ini, itu, tersebut), dan menggunakan kalimat majemuk atau komplek.

Baca juga beragam TIPS belajar, pembelajaran, dan dunia keseharian.

4. Teks Biografi

Teks biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain. Dalam teks ini tidak hanya menceritakan riwayat hidup secara singkat, tetapi secara detail. Artinya, detail kehidupan tokoh dari anak anak hingga tua bahkan hingga meninggal diceritakan secara rinci. Begitu pula dengan karya-karya dan prestasi yang pernah diraih tokoh.

Biasanya, biografi tokoh yang ditulis adalah tokoh yang memiliki berbagai peristiwa yang penting dan berpengaruh terhadap kehidupannya. Tujuannya adalah supaya pembaca meniru atau meneladani sifat sifat terpuji dan mengalami riwayat hidup tokoh tersebut.

Teks biografi biasanya ditulis dengan urutan kronologis atau urutan waktu. Selain itu, teks biografi juga menggunakan kata rujukan (dia, ia, beliau).

Lebih jelasnya bisa dilihat beberapa contoh teks biografi di rubrik SOSOK

5. Teks Prosedur 

Teks prosedur adalah tahapan kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Teks prosedur juga di maknai sebagai teks yang berisi cara melakukan atau membuat sesuatu atau berisi langkah langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Teks prosedur memberitahukan kepada kita bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah dan tindakan. Langkah langkah teks prosedur harus runtut dan tidak boleh terbalik. 

Ciri utama dari teks prosedur adalah menggunakan kata bilangan yang menunjukkan urutan (pertama, kedua, ketiga ; 1,2,3, dan seterusnya). Selain itu, ciri yang lain adalah menggunakan kalimat imperatif (kalimat perintah) dan menggunakan konjungsi temporal atau waktu (setelah itu, kemudian, selanjutnya).

Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.

6. Teks Tanggapan Kritis 

Teks tanggapan kritis adalah karangan yang berisi tanggapan yang berdasarkan analisis dan keilmuan terhadap berbagai permasalahan. Teks tanggapan kritis biasanya menganalisis dua pendapat yang kemudian disimpulkan pada akhir karangan. 

Dua pendapat tersebut biasanga muncul di masyarakat dalam menanggapi suatu permasalahan tertentu. Pendapat tersebut biasanya disebut pro dan kontra. Pendapat Pro adalah pendapat yang mendukung suatu masalah tertentu dan pendapat Kontra adalah yang menolak atau tidak menyetujui suatu masalah tertentu. 

Teks tanggapan kritis disebut demikian karena melewati pemikiran atau pola pikir kritis. Pola pikir ini dilakukan dengan menganalisis masalah yang terjadi berdasarkan dengan logika dan keilmuan, bukan hanya didasarkan pada pendapat subjektif seperti teks ulasan. 

Baca juga ragam artikel BUDAYA biar makin mencintai keberagaman yang ada di negeri kita tercinta, Indonesia.

Walaupun ada kemiripan dengan teks ulasan, yaitu sama-sama menjelaskan suatu pendapat, tetapi ada perbedaan yang sangat mendasar. Teks tanggapan kritis lebih mendalam pembahasannya dan bukan menggunakan objel karya melainkan pendapat pendapat seseorang, baik lisan maupun tertulis.

Berdasarkan kaidah kebahasaannya, teks ini banyak menggunakan konjungsi penerang (bahwa, yakni, yaitu) dan konjungsi kausalitas (sebab, karena, akibatnya, sehingga). Teks ini juga menggunakan pernyataan atau saran di akhir teks yang ditandai dengan konjungsi syarat (jika-maka, harus, hendaknya).

Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah.

*Disarikan dari berbagai sumber literatur yang kredibel.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain