Teks Eksposisi (Pengertian, Struktur, Jenis, Kebahasaan, Ciri-Ciri)

Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka” atau “memulai”. Karangan eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. 

Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran. Eksposisi dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. 

Teks eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

Jenis- Jenis teks Eksposisi

  1. Eksposisi Definisi, jikalau melihat pengertian definisi yang dapat dibaca dalam kamus-kamus  adalah 1) suatu pernyataan tentang apa yang dimaksud  dengan suatu hal atau barang; 2) suatu pernyataan atau penjelasan tentang makna suatu kata atau frasa. Definisi dapat pula berarti suatu proses yang berusaha meletakakkan batas-batas  penggunaan sebuah kata.
  2. Eksposisi Identifikasi merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek. Metode identifikasi yang digunakan dalam teks eksposisi mampu menjawab pertanyaan  “apa itu? Dan “siapa  itu”,  metode identifikasi dalam teks eksposisi akan memperkenalkan barang atau objek dengan memperinci ciri dan tanda pengenal dari objek tersebut.
  3. Eksposisi Perbandingan atau pertentangan merupakan suatu cara untuk menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih mempergunakan dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar  perbandingan adalah menempatkan sesuatu yang belum diketahui dalam kerangka suatu hal yang sudah dikenal pembaca.  Jadi, pembaca lebih mudah memahami isi teks yang ditulis.
  4. Eksposisi Ilustrasi adalah suatu metode untuk mengadakan gambaran atau penjelasan yang khusus dan konkret terhadap prinsip  yang bersifat umum. Dalam hal ini pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi atau contoh yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum tersebut.
  5. Eksposisi Klasifikasi merupakan sebuah metode yang bersifat alamiah untuk menampilkan pengelompokkan-pengelompokkan sesuai dengan pengalaman manusia. Barang, hal, atau gagasan yang dikenal melalui pengalaman dapat tersusun  secara sistematis.  Klasifikasi merupakan suatu metode untuk menempatkan hal atau benda dalam satu kelompok sehingga dapat diketahui hubungan antarhal atau antarbenda dalam kelompok tersebut.
  6. Eksposisi Analisis merupakan suatu cara membagi-bagi suatu subjek ke dalam komponen-komponennya. Kata analisis berasal dari bahasa yunani yaitu analyein yang berarti menanggalkan, menguraikan menurut arti kata, analisis berarti melepaskan, menanggalkan, atau menguraikan sesuatu yang terikat padu.

Struktur Teks Eksposisi

  1. Tesis adalah bagian yang berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Istilah ini mengacu  ke suatu bentuk pernyataan atau bisa juga sebuah teori yang nantinya akan diperkuat oleh argumen. Contoh : Kopi dapat membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi.
  2. Argumentasi adalah bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam    tesis walaupun dalam pengertian yang umum, argumentasi juga dapat digunakan untuk menolak suatu pendapat.  Argumentasi dapat berupa pernyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil temuan penelitian,  pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya. Contoh: Kopi ternyata mengandung senyawa yang bersifat antibakteri sehingga dapat membunuh bakteri yang  bersarang dalam mulut. Kopi juga mengandung zat trigonelline yang mencegah gigi berlubang.
  3. Penegasan Ulang adalah bagian terakhir dari struktur teks eksposisi. Bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan  kembali tesis yang telah dikemukakan di awal teks dan dibuktikan atau diperkuat oleh unsur argumen pada poin kedua. Contoh : Kopi yang mengandung senyawa antibakteri terbukti dapat menjaga kesehatan mulut dari bakteri dan mampu  mencegah gigi berlubang karena mengandung zat trigonelline.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Adapun ciri-ciri teks eksposisi yakni sebagai berikut,
  1. Gaya informasi yang mengajak.
  2. Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
  3. Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.
  4. Tidak memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya.
  5. Teks Eksposisi bersifat objektif dan netral.
  6. Penjelasannya disertai data-data yang akurat.
  7. Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi.

Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi

Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi adalah pronomina, konjungsi, dan kata leksikal.

PRONOMIMA

Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam :

  1. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu persona tunggal.  Contohnya : Ia, Dia, Anda, Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-. Dan pesona jamak contohnya seperti : Kita, Kami, Kalian, Mereka, Hadirin, Para.
  2. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu pronomina penunjuk. Contohnya adalah : Ini, Itu, Sini, Situ, Sana. Dan  pronomina penanya contohnya : Apa, Mana, Siapa.

KONJUNGSI

Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi :
  1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian
  2. Konjungsi gabungan : serta, dan, dengan
  3. Konjungsi pembatasan : asal, kecuali, selain
  4. Konjungsi tujuan : untuk, supaya, agar
  5. Konjungsi persyaratan : jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana, apabila
  6. Konjungsi perincian : adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni
  7. Konjungsi sebab-akibat : sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya
  8. Konjungsi pertentangan : akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan
  9. Konjungsi pilihan : atau
  10. Konjungsi penegasan/penguatan : apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun
  11. Konjungsi penjelasan : bahwa
  12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, serupa, ibarat
  13. Konjungsi penyimpulan : oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

KATA LEKSIKAL

  1. Nomina adalah kata yang mengacu pada benda, baik nyata ataupun abstrak.
  2. Verba adalah kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat.
  3. Adjektiv adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang.
  4. Adverbia adalah kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara dan lain-lain.