Gerakan Pemuda pada Masa Radikal

Dapat dikatakan bahwa gerakan pemuda Indonesia sejak semula merupakan bagian integral dari Pergerakan Nasional. Gerakan Pemuda pada Masa Radikal

Dapat dikatakan bahwa gerakan pemuda Indonesia sejak semula merupakan bagian integral dari Pergerakan Nasional. Boedi Oetomo pada hakekatnya dimulai sebagai organisasi kaum muda. Baru kemudian sesudah kongres pertama, kaum tua lebih menguasai organisasi tersebut.

Organisasi pemuda yang betul-betul dipimpin dan diurus oleh pemuda adalah Tri Koro Dharmo yang didirikan pada 7 Maret 1917. Ia merupakan organisasi pelajar sekolah menengah yang berasal dari Jawa dan Madura, kemudian juga Bali dan Lombok. 

Sifatnya masih kedaerahan dan kegunaannya ditujukan untuk mengejar kepentingan pelajar-pelajar. Namun, nafas nasionalisme telah masuk ke dalam organisasi ini. Pada 1918 namanya berganti menjadi Jong Java dan tetap dinyatakan sebagai organisasi non politik.

Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah. 

Meningkatnya gerakan politik, juga mempengaruhi banyak organisasi-organisasi pemuda, termasuk Jong Java. Dalam kongres tahun 1924 terjadi perpecahan pendapat tentang apakah organisasi ini akan ikut berpolitik atau tidak.

Orang-orang yang setuju kemudian mendirikan Jong Ishlamieten Bond dengan agama sebagai dasar perjuangan. Sejalan dengan munculnya Jong Java, berdiri pula organisasi-organisasi daerah, seperti Jong Sumatranen Bond, Pasundan, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jing Celebes (Sulawesi).

Semua organisasi pemuda ini mencita-citakan kemajuan Indonesia, khususnya daerah masing-masing. Dari organisasi pemuda inilah kemudian muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang berjuang tidak lagi hanya untuk daerah masing-masing, tetapi untuk seluruh bangsa Indonesia.

Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli.

Pesatnya perkembangan organisasi pemuda, mendorong mereka untuk bersatu sehingga derap langkah mereka menuju Indonesia merdeka akan lebih seirama.

Pada Kongres Pemuda I, 1926 di Jakarta, maksud tersebut belum begitu berhasil karena sifat kedaerahan masih kuat. Namun, suatu perkumpulan dengan nama Jong Indonesia berhasil didirikan pada tahun itu.

Barulah pada Kongres Pemuda II pada Oktober 1928 di Jakarta, usaha mempersatukan semua organisasi pemuda Indonesia memperoleh hasil yang lebih baik berkat diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Pemuda-pemuda bersumpah, satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Realisi dari hasil kongres tersebut ialah berdirinya organisasi Indonesia Muda pada 1930. Asasnya ialah kebangsaan dan tujuannya ialah Indonesia Raya. Meskipun tidak berpolitik, gerakannya tetap diawasi oleh pemerintah.

Beberapa orang yang tidak puas terhadap sikap pemerintah mencoba mendirikan organisasi baru yang lebih radikal, namun usianya tidak lama.

Baca juga Politik Kolonial Sampai Akhir Hindia Belanda

Kelumpuhan dalam Pergerakan Nasional akibat politik reaksioner Gubernur Jendral de Jonge (1931-1936) ternyata juga menimpa organisasi pemuda. Hal ini jelas terlihat dalam Kongres Pemuda Indonesia ke III di Yogyakarta di mana kata "Kemerdekaan Nusa dan Bangsa" sebagai tujuan perjuangan diganti dengan kata "menjunjung tinggi martabat Nusa dan Bangsa".

Di samping perserikatan yang bersifat nasional, juga ada yang berdasarkan agama, seperti Jong Islamieten Bond, Anshor Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katolik.

Kebanyakan organisasi ini merupakan anak dari partai-partai politik. Juga ada organisasi yang terbatas lingkungannya, seperti Perserikatan Pemuda Taman Siswa dan beberapa organisasi wanita.

Di luar negeri juga didirikan beberapa organisasi pemuda di tempat-tempat di mana banyak pemuda Indonesia menuntut ilmu. Terutama di negara-negara Arab dan Negeri Belanda. Yang paling menonjol adalah Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda.

Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar. 

*Disarikan dari berbagai sumber yang kredibel dan dari buku Sejarah Nasional Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1981.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain