Anarkisme,
secara etimologis, anarki dari kata anarchy
dalam bahasa Inggris atau anarchie dalam bahasa
Belanda/Jerman/Prancis. Kata itu berasal dari bahasa Yunani anarchos/anarchein (a artinya tidak/tanpa dan archos/archein artinya pemerintah/kekuasaan).
Anarkis
berarti orang yang mempercayai atau menganut anarki dan isme yang berarti paham/ajaran/ideologi.
Paham ini memercayai bahwa negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya merupakan
lembaga yang menjadi penyebab terjadinya penindasan dalam kehidupan.
Oleh
karena itu, negara beserta pemerintahan lembaganya harus dihancurkan. Tokoh
anarkisme adalah Piere Joseph Proudhon dan Mikhail Bakunin.
Baca juga Asal-Usul Ideologi Sosialisme dan Perkembangan Ideologi Sosialisme
Anarkisme
kemudian berkembang menjadi ideologi. Keberagaman tersebut disebabkan perbedaan
latar belakang tokoh, peristiwa-peristiwa tertentu dan tempat atau lokasi
aliran itu berkembang.
Ideologi
yang tercakup dalam anarkisme, yaitu sebagai berikut.
Anarkisme Kolektif
Doktrin
utama dari anarkis kolektif ialah penghapusan segala bentuk negara dan
penghapusan hak milik pribadi dalam pengertian proses produksi. Kelompok ini
semula merupakan bagian dari gerakan Mikhail Bakunin.
Selanjutnya,
mereka melepaskan diri dan membentuk pertemuan sendiri di St. Imier (1872).
Kelompok ini menghendaki penghapusan segala bentuk hak milik yang berhubungan
dengan proses produksi.
Mereka
juga menolak hak milik secara kolektif yang dikontrol oleh kelompok tertentu.
Gaji/upah pekerja harus dibayar berdasarkan jumlah waktunya.
Baca juga artikel serupa di SINAU KEWARGANEGARAAN dan SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah.
Anarkisme Komunis
Anarkisme
Komunis yaitu kelompok anarkisme yang menekankan adanya egalitarianisme
(persamaan), penghapusan hierarki sosial, penghapusan perbedaan kelas,
distribusi kesejahteraan yang merata, penghilangan kapitalisme, dan produksi
kolektif berdasarkan kesukarelaan.
Anarkisme
komunis menolak keberadaan negara dan hak milik pribadi. Tokoh anarkisme
komunis adalah Carlo Cafiero, Errico Malatesta, dan Andrea Costa.
Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli
Anarko-Sindikalisme
Anarko-Sindikalisme
merupakan sempalan anarkisme yang berfokus pada gerakan buruh (labur movement). Serikat-serikat
buruh (labour unions) dianggap mampuu melakukan perubahan sosial secara
revolusioner.
Gerakan
buruh diharapkan bisa menggantikan kapitalisme dan menghapuskan negara.
Selanjutnya, peran negara akan diganti dengan masyarakat demokratis yang
dikendalikan oleh pekerja.
Prinsip-prinsip
dasar kelompok ini adalah adanya solidaritas pekerja, aksi langsung, dan
manajemen mandiri buruh. Tokoh utama dalam kelompok ini adalah Rudolf Rocker.
Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.
Anarkisme Individualisme
Anarkisme
individualisme ini berorientasi pada persamaan kebebasan dan kebebasan
individual (liberalisme). Kelompok ini percaya bahwa hati nurani individu tidak
boleh dikekang oleh lembaga atau otoritas publik.
Kelompok
ini sering disebut anarkisme liberal atau
anarkisme egois. Tokohnya antara lain Marx
Stirner, Josiah Warner, Benjamin Tuckrer, John Henry Mackay, dan Fred
Woodworth.
Baca juga ragam materi Nasionalisme lainnya:
- Memahami Lebih Dekat Makna Nasionalisme
- Memahami Lebih Dekat Makna Chauvinisme
- Nasionalisme di Cina
- Nasionalisme di Prancis
- Nasionalisme di India
- Nasionalisme di Turki
- Nasionalisme di Mesir
- Nasionalisme di Indonesia
- Manifestasi Politik Perhimpunan Indonesia pada 1925
*Disarikan dari sumber-sumber literatur yang kredibel dan dari Buku Pancasila di atas Ideologi Besar Dunia karya Wahyudi.