Implikasi Adanya Proses Berpikir Siswa dalam Pembelajaran

Berpikir merupakan proses yang penting dalam pendidikan, belajar, dan pembeajaran.

Berpikir merupakan proses yang penting dalam pendidikan, belajar, dan pembeajaran. Proses bepikir pada siswa meruapkan wujud keseriusan dalam belajar. Berpikir membantu siswa untuk menghadapi persoaan atau masalah daam proses pembelajaran, ujan, dan kegiatan pendidikan lain, seperti eksperimen, observasi, dan praktik lapangan lainnya.

Proses berpikir pada siswa dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk membangun dan membentuk kebiasaan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan baik, benar, efektif, dan efisien. 

Tujuan akhirnya adalah berharap siswa akan menggunakan keterampilan-keterampilan berpikirnya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan di masyarakat.

Baca juga Macam-Macam Berpikir

Berdasarkan pemahaman tentang pentingnya kedudukan proses berpikir dalam pengembangan pribadi dan potensi-potensi siswa, pendidikan dan proses pembelajaran harus menyediakan dan membimbing siswa agar mampu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.

Oleh sebab itu, Wasty Soemanto (2006:33-34) mengungkapkan beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, yaitu sebagai berikut.

  1. Guru membantu mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa siswa sebagai dasar berpikir.

    Baca juga Konsep Dasar Berpikir

  2. Proses pembelajaran yang dilakukan bukan memberikan pengetahuan sebanyak-banyaknya pada siswa, melainkan membimbing pikiran dan struktur kognitif siswa dalam memahami sesuatu dengan memberikan sejumlah pengertian akan konsep dasar yang fungsional tentang sebuah pengetahuan baru dengan tujuan memicu perkembangan keterampilan berpikir siswa.

  3. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara guru memberikan pengertian-pengertian kunci atau konsep dasarnya agar siwa dapat berpikir cepat dan tepat serta mengembangkan kemampuan logikanya.

Aplikasi adanya proses berpikir pada siswa dimanfaatkan dalam bentuk pelaksanaan ujian, pelaksanaan pembelajaran praktikum, dan pembelajaran berbasis masalah. 

Baca juga Implikasi Pengindraan dan Persepsi dalam Proses Pembelajaran

Tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, baik berpikir reflektif (proses bagaimana memanaatkan pengetahuan dimiliki untuk memeacahkan masalah) dan terutama berpikir kreatif.

Metode dan model-model pembelajaran modern, seperti cooperative learning, contexual teaching and learning, active learning, problem based learning diterapkan untuk mengembangkan proses berpikir siswa, sekaligus mengaktifkan proses berpikir pada belahan otak kanan dan kiri.

Implikasi dari adanya kemampuan berpikir pada individu siswa dan menjadikan otak sebagai pusat informasi dan aktivitas belajar siswa, muncul sistem pembelajaran berbasis otak yang dikemukakan oleh Eric Jensen.

Baca juga Apakah Sastra? Beberapa Masalah Peristilahan

Eric Jensen (2008:483-484) menyebutkan beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam mengaplikasikan pembelajaran berbasis otak brain-based learning), yaitu sebagai berikut.

  1. Berikan siswa pra-pembelajaran dengan memunculkan memori yang memiliki latar belakang hampir sama dengan materi baru yang akan disampaikan agar semakin banyak koneksi di dalam otak yang terbentuk.

  2. Pahami latar belakang pengetahuan siswa dalam hubungannya dengan materi baru dan sesuaikan rencana pembelajaran serta proses pembelajaran dengan tingkat pengalaman, kondisi, dan gaya belajar siswa.

    Baca juga beragam artikel tentang PSIKOLOGI PENDIDIKAN dan METODE PEMBELAJARAN

  3. Ciptakan lingkungan kelas yang mendukung, menantang siswa untuk berpikir, kompleks, tanpa ancaman, serta proses eksplorasi dan tatnya jawab yang mungkin berkembang.

  4. Berikan pengalaman-pengalaman belajar pada siswa dengan cara menghubungkannya atau menggali dari sesuatu yang merefleksikan kehidupan nyata yang ada di sekitar siswa.
  5. Bantu siswa menyimpan informasi dengan teknik-teknik penyimpan informasi, adanya waktu dan kegiatan istirahat, melakukan kegiatan asosiasi kehidupan nyata, serta adanya pengulangan-pengulangan dari waktu ke waktu.

Baca juga beragam artikel tentang SELUK-BELUK DUNIA PENDIDIKAN dan beragam TIPS tentang belajar.

*Disarikan dari sumber-sumber literatur kredibel dan dari buku Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran karya Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani diterbitkan oleh Ar-Ruzz Media (Jogjakarta) pada 2014 (Cetakan ke-2)

Ruang Literasi dan Edukasi

إرسال تعليق

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain