Konsep Dasar Ingatan dan Memori

Pada dasarnya memori merupakan kemampuan individu dalam menyimpan suatu informasi atau pengetahuan dan mengeluarkannya kembali pada saat dibutuhkan.

Memori pada dasarnya merupakan kemampuan individu dalam menyimpan suatu informasi atau pengetahuan dan mengeluarkannya kembali pada saat dibutuhkan. Memori atau ingatan merupakan aktivitas yang dilakukan individu dalam bentuk kecakapan-kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kembali kesan-kesan atau pengetahuan sebagai hasil belajar dan pengalaman (Suryabrata, 2011:44).

Artikson (dikutip dari Sugihrtono, dkk. 2007:10) memaparkan bahwa secara umum para ahli memandang bahwa memori bekerja dalam tiga tahapan atau proses, yaitu memasukkan pesan dalam ingatan, menyampaikan pesan yang sudah masuk dalam ingatan atau storage, dam memunculkan kembali informasi tersebut atau retrieval.

Baca juga beragam artikel tentang PSIKOLOGI PENDIDIKAN dan METODE PEMBELAJARAN

Adapun penjelasannya sebagai berikut.

A. Proses Encoding

Proses encoding merupakan tahap awal memori melalui aktivitas pengkodean, yaitu pengubah sifat-sifat informasi hasil pengamatan ke dalam bentuk yang sesuai dengan perangkat memori individu.

Misalnya, mengubah hasil pengamatan dari penglihatan, pendengaran, dan perabaan menajdi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik dan kimiawi sebagaimana proses kerja otak yang menggunakan proses kimiawi dan elektrik. 

Proses memasukkan informasi juga sering disebut dengan istilah encoding, learning, dan mencamkan.

Baca juga Konsep Dasar Pengindraan dan Persepsi dalam Pembelajaran

B. Proses Storage

Storage atau retensi pada dasarnya merupakan proses mendapatkan atau penyimpanan sebuah informasi atau pengetahuan dalam suatu tempat tertentu sesuai dengan kategori-kategori tertentu di dalam otak. 

Proses storage lama tidaknya/interval tersimpan, berhubungan erat, dengan tingkatt retensi atau kuat-lemahnya memaori tersebut dimunculkan kembali. Interval dalam storage terdiri atas lama interval dan isi interval.

Lama interval berubungan dengan berapalama waktu yang dibutuhkan antara waktu penyimpanan dengan waktu pengeluaran. Semakin lama interval, akan semakin lemah untuk dimunculkan sehingga makin mudah lupa dan susah dimunculkan kembali.

Isi interval berkaitan dengan selama tenggang waktu interval sebuah memori tentang sesuatu apakah ada aktivitas-aktivitas storage lain yang kemungkinan akan mengacaukan memori sebelumnya. Oleh sebab itu, makin banyak isi interval baru yang masuk akan makin susah dan lemah memori yang tersimpan untuk diingat.

Baca juga beragam artikel tentang SELUK-BELUK DUNIA PENDIDIKAN dan beragam TIPS tentang belajar.

C. Proses Retriveral

Proses ini pada dasarnya merupakan proses memunculkan atau memanggil kembali informasi atau memori yang telah tersimpan dalam otak pada saat dibutuhkan. Proses retriveral dibedakan menjadi recall dan recognize

Recognize merupakan usaha memunculkan kembali sebuah informasi yang tersimpan dalam otak dengan menggunakan bantuan stimulus atau informasi yang telah tersedia. Recall merupakan usaha memunculkan kembali informasi yang tersimpan dalam otak tanpa menggunakan bantuan stimulus tertentu. 

Pemanfaatan dan apliikasi sistem recognize misalnya bentuk-bentuk ujian dengan tipe pilihan ganda, sedangkan recall menggunakan tipe-tipe soal essay.

*

Baca juga Mengenal Kecerdasan Emosional dan Ciri-Cirinya

Proses terciptanya sebuah memori tidak lepas dari proses pengamatan yang mendahuluinya, yang pastinya berbeda pada masing-masing individu. Oleh sebab itu, terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan memori atau ingatan sebagai berikut.

  1. Memori tergantung pada pengamatan dan persepsi.
  2. Memori pada setiap individu berbeda-beda. 
  3. Proses pengamatan ada yang tidak tersimpan di bagian otak tertentu sehingga kadang mudah terlupakan.
  4. Dalam aktivitas mengingat atau memori selain bisa ingat juga bisa terjadi lupa.

Baca juga beragam CERPEN atau PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa serta pikiranmu setelah seharian beraktivitas, bekerja, dan belajar. 

Wasty Soemanto (2006:28) memaparkan proses mengingat individu secara umum akan lebih kuat apabila:

  1. Kesan-kesan atau pengetahuan yang disimpan dibantu dengan penyuaraan, misalnya dibacakan dengan suara yang minimal terdengar oleh diri sendiri ketika sedang belajar dan menghafal.
  2. Memusatkan pikiran atau konsentrasi penuh apda kesan-kesan atas materi pelajaran.
  3. Menggunakan teknik atau cara-cara belajar yang efektif dan perlu dipahami efektivitas dalam belajar bersifat relatif artinya cara belajar yang baik bagi seorang siswa belum tentu sesuai dan cocok bagi siswa lainnya.
  4. Menggunakan titian ingatan maupun bentuk-bentuk strategi lain yang dapat mempermudah proses mengingat.
  5. Adanya kejelasan dari struktur materi pelajaran, baik tujuan maupun urutan penyampainannya.

Baca juga Belajar Menggunakan Teknik Faynman Memudahkan Memahami Materi

Kemampuan setiap individu berbeda-bedea, begitu juga dengan kemampuan otak individu ang notebene merupakan tempat penyimpanan memori. Hal ini juga berdampak terhadap kemampuan individu dalam mengingat informasi atau pengetahuan yang berbeda.

Kemampuanmemori individu tidak dapat lepas dari kondisi stimulus awal yang diterima sebagai sebuah informasi yang meliputi ukuran stimulus, alat indra yang digunakan, dan ada/tidaknya perhatian.

Oleh sebab itu, kemampuan rentang waktu informasi bertahan dalam otak berbeda-beda, yaitu memori jangka pendek (short term memory) dan memori jangka panjang (long term memory).

Memori jangka pendek atau disebut juga immediate memory merupakan jenis memori yang bekerja sangat singkat dan hanya bertahan sesaat. memori ini dikatakan memori jangka pendek disebabkan selain rentang waktu tersimpan yang sangat singkat, juga karena proses mengingat cenderung dipaksakan dan disegerakan, dan juga setelah menghafal informasi/pengetahuan tersebut cenderung diupakan karena dianggap sudah tidak berguna.

Oleh sebab itu, karena keterbatasan kemampuan memori jangka pendek, dalam proses storage atau menyimpan informasi maupun pengetahuan digunakan teknik-teknik tertentu seperti chunk, jembatan keledai, pengulangan-pengulangan, dan sebagainya

Baca juga Pentingnya Pendidikan STEM untuk Anak Perempuan: Membuka Peluang Tanpa Batas

Memori jangka panjang memiliki kemampuan menyimpan sebuah informasi atau pengetahuan dalam jangka waktu yang sangat lama dan cenderung menetap dalam otak. Kemampuan memori jangka panjang dalam menyimpan sebuah pengetahuan dalam jangka waktu yang sangat lama bahkan cenderung menetap dan tidak akan hilang.

Kemampuan memori jangka panjang sangat tergantung pada proses penyimpanannya, artinya bagaimana sebuah informsi disimpan dan dengan cara bagaimana memori tersebut disimpan. Dengan demikian ada banyak faktor yang memengaruhi kualitas pentimpanan dalam memori jangka panjang. 

Selain kedua jenis memori tersebut terdapat jenis memori yang mampu menyimpan sebuah informasi dalam rentang waktu yang tidak terlalu singkat dan tidak terlalu lama pula atau cenderung dalam waktu yag sedang-sedang saja. Memori ini disebut dengan memori kerja (working memory).

Baca juga beragam FEATURE atau SOSOK INSPIRATIF lainnya

Memori kerja berguna dalam proses pemecahan-pemecahan permasalahan, artinya memori jenis ini bekerja sebagai tempat bertemunya ifnormasi-informasi jangka panjang dan jangka pendek untuk memecahkan sebuah permasalahan yang sedeang dialami, baik dalam bentuk mengerjakan soal-soal maupun mencari solusi atas permasalahan-permasalahan lain.

Proses pengolaan informasi mulai dari asalnya stimulus sampai dengan tersimpan dalam memori, baik memori jangka pendek maupun memori jangka panjang merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan banyak komponen.

Stimulus masuk melalui sistem indra kemudian menjadi sebuah memori melalui beberapa tahapan. Alur pemrosesan informasi mulai dari adanya stimulus sampai dengan terbentuk memori atau ingatan digambarkan sebagai berikut.

*Disarikan dari sumber-sumber literatur kredibel dan dari buku Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran karya Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani diterbitkan oleh Ar-Ruzz Media (Jogjakarta) pada 2014 (Cetakan ke-2)

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain