Konsep Dasar Terjadinya Lupa

Lupa terjadi karena adanya gangguan dari informasi yang baru masuk ke dalam ingatan terhadap informasi lama yang telah tersimpan di situ.

Berbicara tentang ingatan maka akan selalu terasosiasi dengan lupa. Lupa pada dasarnya merupakan ketidakmampuan seorang individu untuk memunculkan atau memanggil kembali informasi atau pengetahuan yang pernah dimilikinya pada saat yang dibutuhkan dengan tepat.

Winkel (2009:509-510) menuturkan bahwa dalam kebanyakan literatur ilmiah yang membahas tentang sebab-sebab terjadinya lupa, penyebab lupa dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

  1. Lupa terjadi karena bekas-bekas ingatan yang tidak digunakan, lama-kelamaan terhapus dan dengan berlangsungnya waktu terjadi proses penghapusan yang mengakibatkan suatu bekas ingatan menjadi kabur dan lama-kelamaan hilang sendiri. Konsep terjadinya lupa ini lebih dikenal dengan decay theory.

    Baca juga Macam-Macam Berpikir

  2. Lupa terjadi karena adanya gangguan dari informasi yang baru masuk ke dalam ingatan terhadap informasi lama yang telah tersimpan di situ, seolah-olah informasi yang lama digeser dan kemudian menjadi lebih sukar diingat. Konsep ini lebih dikenal dengan teori interferensi.

  3. Lupa terjadi karena adanya motif tertentu sehingga orang-orang lebih sedikit banyak berusaha melupakan sesuatu. Konsep ini lebih dikenal dengan teori motivated forgetting yang menjelaskan bahwa individu akan cenderung untuk berusaha melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan.

Baca juga Konsep Dasar Berpikir

Teori lainnya yang mengungkapkan tentang gproses terjadinya kelupaan antara lain teori retrieval failure dan lupa karena sebab-sebab fisiologis. Teori retrieval failure memiliki pandangan sama dengan teori interferensi. Namun demikian, lupa semata-mata terjadi karena tidak adanya stimulus yang tepat untuk memunculkan memori tersebut.

Lupa karena sebab-sebab fisiologis lebih disebabkan adanya perubahan konfisi fisik otak karena beberapa faktor sehingga terjadi kerusakan pada memori yang menyebabkan terjadinya kelupaan.

Lupa merupakan sebuah hal yang sangat mungkin terjadi selama proses belajar. Namun, lupa juga dapat diatasi atau minimal dapat dikurangi.

Baca juga Implikasi Pengindraan dan Persepsi dalam Proses Pembelajaran

Winkel (2009:511-514) mejelaskan beberapa langkah untuk mengurangi lupa yang disesuaikan dengan fase dan proses dalam belajar itu sendiri, yaitu sebagai berikut.

  1. Menumbuhkan motivasi yang kuat pada siswa, terutama motivasi intrinsik dan kesadaran akan tujuan yang harus dicapai siswa serta mendorong siswa untuk melibatkan diri.

    Hal ini tidak lepas dari kemampuan memori jangka panjang akan mudah menyimpan pengetahuan yang akan dan berati bagi individu sehingga guru dalam memunculkan motivasi siswa dengan memberikan kemungkinan kebermanfaatan materi yang sudah dan akan dipelajari.

  2. Pada fase konsentrasi, siswa harus memberikan perhatian khusus pada unsur-unsur yang relevan. Oleh sebab itu, guru ahrus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang mendorong perhatian siswa, misalnya menggunakan metode dan media-media pembelajaran tertentu.

    Baca juga beragam artikel tentang PSIKOLOGI PENDIDIKAN dan METODE PEMBELAJARAN

  3. Pada fase pengolahan, siswa perlu mengolah materi dengan baik dan segera. Oleh sebab itu, guru harus lebih kreatif mengolah materi dan mempermudah siswa mengingat dengan cara membuat chunk, jembatan keledai dan pengulangan-pengulangan terhadap materi-materi penting yang perlu diingat siswa serta menentukan kunci-kunci untuk mengingatnya.

  4. Pada fase menggali dan fase presentasi, siswa harus menggunakan kunci yang tepat/cocok untuk membuka ingatan. Oleh sebab itu, guru dapat memberikan kata kunci sebagaimana yang digunakan dalam menyimpan untuk membantu siswa mengingat.

  5. Pada fase setelah proses belajar mengajar, siswa dituntut untuk banyak mengulang-ulang informasi yang baru saja diterimanya.

    Oleh sebab itu, guru dapat memberikan tugas-tugas latihan yang tidak terlalu memberatkan dan selalu memberikan latihan untuk tugas dan ujian di awal pembelajaran agar memacu siswa mengulan dan mempelajari setiap materi pelajaran.

Baca juga beragam artikel tentang SELUK-BELUK DUNIA PENDIDIKAN dan beragam TIPS tentang belajar.

*Disarikan dari sumber-sumber literatur kredibel dan dari buku Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran karya Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani diterbitkan oleh Ar-Ruzz Media (Jogjakarta) pada 2014 (Cetakan ke-2)

Ruang Literasi dan Edukasi

إرسال تعليق

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain