Derivasi atau Transposisi dalam Nomina dan Pembagian Nomina

Nominalisasi atau disebut juga substantivasi adalah suatu proses perubahan kelas kata, yaitu darikelas kata lain menjadi akta benda.

Derivasi atau transposisi adalah suatu proses untuk mengubah identitas leksikal sebuah kata, baik dengan memindahkan kelas katanya maupun tidak memindahkan kelas katanya.  Dengan demikian, derivasi atau transposisi, dalam kaitannya dengan nomina, adalah proses untuk mengubah sebuah kata benda ke kelas kata lain atau mengubah sebuah kata dari kelas lain menjadi kata benda.

A. Derivasi Internal

Dirivasi internal adalah proses perubahan identitas sebuah kata benda tanpa pemindahan kelas katanya. Jadi, kata itu tetap berstatus kata benda, tetapi identitas leksikalnya berubah.

Baca juga beragam artikel KEBAHASAAN biar keterampilan bahasamu makin jago.

Kata-kata yang mengalami proses seperti itu misalnya

  1. Pangkal -> pangkalan
  2. Laut  -> lautan
  3. Gubernur  -> gubernuran
  4. Darat  -> daratan
  5. Sayur  -> sayuran
  6. Bulan  -> bulanan
  7. Menteri  -> kementerian
  8. Duta  -> kedutaan
  9. Raja  -> kerajaan
  10. Tuhan  -> Ketuhanan
  11. Kubur  -> pekuburan
  12. Api  -> perapian

Walau tidak semua kata benda dapat mengalami derivaasi langsung ke kata benda, masih terdapat contoh-contoh seperti dikemukakan di atas yang menunjukkan bahwa dari sebuah kata benda dapat diakukan derivasi yang terbatas untuk membentuk kata benda lain, khususnya dengan menggunakan imbuhan -an, ke-an, dan per-an.

Baca juga Pengertian Nomina atau Kata Benda

Proses seperti di atas harus dibedakan dari proses yang dialami kata-kata seperti:

  • Cangkul - pencangkul -pencangkulan
  • Darat -pendarat -pendaratan

Kat benda turunan itu tidak diturunkan langsung dari kata cangkul atau darat, namun diturunkan dari mencangkul dan mendarat.

B. Derivasi Denominal

Proses yang disebut derivasi denominal adalah suatu proses mengubah sebuah kata benda ke kelas kata yang lain, baik ke kata kerja (verba denominal), ke kata sifat (adjektiva denominal), atau ke kata tugas (adverbia denominal).

Baca juga Artikula dan Klasifikator pada Nomina

a. Verba Denominal 

Sebuah kata benda dapat mengalami perubahan kelas katanya menjadi kata kerja dengan menggunakan prefiks me-, ber-, atau sufiks -kan, -i, atau gabungan antara prefiks dan sufiks tersebut. Misalnya

  1. Tombak -> menombak, menombakkan, menombaki, bertombak;
  2. Jalan -> berjalan, menjalankan, menjalani;
  3. Buah -> berbuah, membuahkan, membuahi;
  4. Cangkul -> mencangkul, mencangkulkan;
  5. Darat -> mendarat, mendaratkan;
  6. Rumah -> merumahkan, berumah;
  7. Telur -> bertelur, menelurkan;
  8. Sepeda -> bersepeda;
  9. Istri -> beristri, memperistri.

b. Adjektiva Denominal 

Beberapa derivasi denominal dapat menghasilkan adjektif, walaupun dalam jumlah terbatas. Misalnya

  1. Emas -> keemasan;
  2. Perak -> keperak-perakan;
  3. Anak -> kekanak-kanakan;
  4. Belanda -> kebelanda-belandaan;
  5. Batu -> membatu.

c. Adverbia Denominal

Bila kata sifat yang diturunkan dari kata benda sangat terbatas, adverbia yang diturunkan dari kata bebnda lebih terbatas lagi jumlahnya. Contoh derivasi ini adalah

  1. Rupa -> rupanya
  2. Rasa -> rasanya

dengan membandingkan pelbagai bahasa Nusantara atau menelusuri kembali asal-usulnya, tampak ada beberapa adverbia yang sebenarnya berasal dari kata benda yang kemudian ditransposisikan menjadi adverbia.

Namun, secara deskriptif tidak diketahui atau tidak disadari lagi hal itu, misalnya dengan, oleh, karena, bagi dan bahwa yang berturut-turut berarti teman dan hasil, sedangkan ketiga kata terakhir berasal dari kata Sansekerta karana, bhagia, dan bhava.

Baca juga Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

C. Nominalisasi

Nominalisasi atau disebut juga substantivasi adalah suatu proses perubahan kelas kata, yaitu darikelas kata lain menjadi akta benda. Berdasarkan kelas katanya, nominalisasi atau substantivasi dapat berwujud nominalisasi deverbal dan nominalisasi deadjektival.

a. Nomina Deverbal 

Nominalisasi deverbal adalah proses perubahan kelas kata dengan dasar verba menjadi nomina. Misalnya:

  1. Membeli  -> pembeli, pembelian, belian
  2. Menjual  -> penjual, penjualan, jualan
  3. Membaca  -> pembaca, pembacaan, bacaan
  4. Berlari  -> pelari, pelarian
  5. Bekerja  -> pekerja, pekerjaan
  6. Mengerjakan  -> pengerja, pengerjaan
  7. Mengajar  -> pengajar, pengajaran, ajaran
  8. Belajar  -> pelajar, pelajaran
  9. Menatar  -> penatar, penataran
  10. Memburu  -> pemburuan, pemburu
  11. Berburu  -> perburuan, buruan
  12. Menggerakkan  -> penggerakan, gerakan
  13. Mencangkul  -> pencangkul, pencangkulan, cangkulan
  14. Mendaratkan  -> pendaratan, pendarat
  15. Bersatu  -> persatuan
  16. Menyatukan  -> penyatuan, [enyatu]

Seperti tampak dalam contoh-contoh (a) di atas, kata kerja yang menjadi dasar nomina deverbal dapat saja berasal dari kelas kata lain yang sudah menjadi kata kerja.

Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.

b. Nomina Deadjektival

Dari sebuah adjektiva dapat dilakukan derivasi untuk memperoleh kata benda deadjektival. Misalnya

  1. Malas  -> pemalas
  2. Rajis  -> pengrajin
  3. Besar  -> pembesar
  4. Ramah  -> peramah

Dalam hal in tampak ada beberapa kata benda berasal dari kata sifat, seperti pelembut, pelunak, dan pengeras. Kata-kata benda ini tidak dibentuk langsung dari kata sifat, tetapi melalui nominalisasi atas sebuah kata kerja ayng pada gilirannya memang berasal dari kata sifat.

Seluruh proses kata-kata tersebut, yaitu

  1. Lembut  -> melembutkan  -> pelembut
  2. Lunak  -> melunakkan  -> pelunak
  3. Keras  -> mengeraskan  -> pengeras

PEMBAGIAN NOMINA

Tata bahasa tradisional membagi-bagi kata benda atas kata benda konkret dan kata benda abstrak. Masing-masing diperinci lebih lanjut, seperti sudah dikemukakan dalam artikel Pengertian Nomina dan Ciri-Ciri Nomina.

Dari sudut bentuk, nomina dapat dibagi atas nomina asli dan nomina monomorfemis, misalnya rumah, sawah, mata, kaki, dan gunung; dan nomina urunan atau nomina polimorfemis, misalnya petani, peternak, pelabuhan, dan pelajar.

Di sisi lain, nomina dapat dibagi berdasarkan keanggotaannya, yaitu nomina atau kata benda, pronomina, dan artikula.

Baca juga Majas: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

*Disarikan dari buku Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah karya Gorys Keraf pada 1991 terbitan Grasindo.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain