Penulisan Sejarah Historiografi

Penulisan Sejarah Historiografi.

Tahapan selanjutnya setelah penelitian sejarah adalah melakukan penulisan sejarah atau yang dikenal sebagai historiografi. Pada tahap ini sejarawan menyusun hasil interpretasi berbagai fakta sejarah. 

Bentuk dari historiografi berupa publikasi, laporan penelitian sejarah. Hasil historiografi perlu dipublikasikan dan diketahui oleh berbagai kalangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. 

Lohanda (2011) memaparkan bahwa kesuksesan seorang sejarawan diukur dari historiografinya. Historiografi menunjukkan salah satu bentuk komitmen keseriusan dalam belajar ilmu sejarah.

Baca juga: Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu

Historiografi sejarah Indonesia yang ditulis oleh para sejarawan baik dari Indonesia maupun luar Indonesia pada umumnya dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu:

A. Historiografi Tradisional 

Historiografi tradisional merupakan tulisan sejarah dari masa Kerajaan Hindu-Buddha, masuknya Islam di Indonesia, dan Kerajaan-Kerajaan Islam. Ciri khas dari historiografi tradisional, yaitu 

  1. Berpusat pada istana, raja, dan bangsawan karena banyak menuliskan sejarah yang berkaitan dengan kekuasaan dan penguasa; 
  2. Berpusat pada kedaerahan karena banyak menuliskan sejarah suatu daerah tertentu; 
  3. Religiosentris yaitu berpusat pada hal yang berkaitan dengan agama, kepercayaan dan hal yang dianggap sakral.
Baca juga: Diakronis (Kronologis) dan Sinkronis dalam Sejarah

2. Historiografi Kolonial 

Historiografi kolonial merupakan tulisan sejarah dari masa kolonial. Ciri khas dari historiografi kolonial yaitu Eropa sentris yang memusatkan pada tulisan sejarah tentang berbagai bangsa Eropa yang pernah singgah dan bahkan berkuasa di Nusantara. Karena ditulis oleh sejarawan dan ilmuwan Eropa, pandangannya cenderung berangkat dari kacamata bangsa Eropa.

Sebagai contoh karya Thomas Stamford Raffles The History of Java yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1817. Ada pula Belanda-sentris yaitu tulisan sejarah yang dibuat oleh sejarawan dan ilmuwan Belanda yang kuat dengan pandangan bangsa Belanda. 

Sebagai contoh De Atjeher (1893) karya Christiaan Snouck Hurgronje dan Geschiedenis van Nederlandsch Indie karya F.W Stapel yang terbit pada tahun 1939. Sumber sejarah historiografinya adalah arsip-arsip dari pemerintah Hindia Belanda

Baca juga Kumpulan Materi Sejarah Kelas X

3. Historiografi Modern

Sartono Kartodirjo memaparkan historiografi modern sebagai penulisan sejarah yang menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri dengan menerapkan studi kritis. Ciri khas dari historiografi modern adalah Indonesiasentris. 

Karya dari Sartono Kartodirjo Pemberontakan Petani di Banten Tahun 1888 merupakan salah satu contohnya.

Ciri lain dari historiografi modern adalah membangun nasionalisme. Seperti yang dikemukakan oleh M. Yamin, penulisan sejarah bertujuan untuk membangun kecintaan, rasa bangga dan membangun identitas suatu bangsa. 

Baca juga beragam artikel Sejarah di Indonesia

Bung Karno menyatakan Jas Merah yaitu “Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!”. Semboyan ini bertujuan untuk membangun nasionalisme agar kita selalu belajar sejarah sehingga kita dapat memahami berbagai kejadian lebih baik. 

Kekhasan lain dari historiografi modern adalah tidak hanya berpusat pada tokoh-tokoh besar tetapi juga menampilkan peran rakyat. Contoh ini dapat kalian temukan dari banyak historiografi sejarawan Indonesia, misalnya peran perempuan dalam sejarah pergerakan nasionalisme, peran petani, buruh, dan masih banyak lagi.

Dinamika historiografi Indonesia terus berkembang hingga sekarang yang termasuk dalam historiografi modern. Salah satu ciri historiografi modern adalah menerapkan studi kritis, yaitu menggunakan berbagai teori sosial dalam penulisan sejarah.

Baca juga beragam CERPEN lainnya untuk menghibur dan memotivasi jiwa serta pikiranmu setelah seharian beraktivitas, bekerja, dan belajar.

Hal ini dijelaskan oleh Kartodirjo (2017) bahwa sejarah dalam arti objektif adalah menunjuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri, ialah proses sejarah dan aktualitasnya. 

Sebagai contoh, dinamika historiografi Indonesia modern terus berkembang. Kalian dapat menemukan dari berbagai sumber, buku maupun aplikasi daring tentang historiografi Indonesia kontemporer. 

Sebagai studi tentang peristiwa pada masa lampau, ilmu sejarah bersifat dinamis. Sebagai contoh, hal ini dapat kalian temukan ketika membaca buku sejarawan M.C Ricklefs Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 yang mengulas sejarah Indonesia dari era masuknya Islam di abad ke-13 hingga dekade awal abad ke-21.

*Disarikan dari sumber-sumber literatur yang kredibel.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain