Metode Brainstorming: Pengertian, Langkah-Langkah Penerapan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Brainstorming ialah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.

Brainstorming atau curah pendapat merupakan metode pembelajaran dalam bentuk diskusi dimana menghimpun pendapat, informasi, gagasan, pengalaman, pengetahuan dari semua peserta didik didalam kelas. 

Berbeda dengan diskusi pada umumnya, dimana gagasan berasal peserta didik ditanggapi, dilengkapi, didukung, dikurangi, atau tidak disepakati oleh pesera didik lainya didalam kelas, akan tetapi penggunaan metode brainstorming atau curah pendapat atau gagasan peserta didik tidak untuk ditanggapi atau dikomentari. 

Metode brainstorming yang digunakan yaitu guru didalam kelas melontarkan atau memberikan masalah atau topik yang kemudian peserta didik menjawab atau menyatakan komentar sehingga masalah atau topik yang sudah diberikan tadi akan berkembang menjadi masalah baru dan dapat dijadikan sebagai ide-ide baru dari peserta didik lainnya.

Baca juga ragam METODE PEMBELAJARAN

Menurut sebagian pakar bahwa brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar yg dilaksanakan oleh guru di kelas, dengan cara melontarkan persoalan ke kelas, lalu peserta didik menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar yang nantinya persoalan tadi akan berkembang menjadi persoalan baru, atau bisa diartikan juga sebagai akan mendapatkan ide dari peserta didik dalam waktu singkat (Roestiyah, 2012). 

Brainstorming ialah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan memberikan suatu masalah ke peserta didik oleh guru, kemudian peserta didik menjawab, menyatakan pendapat, maupun komentar sehingga persoalan tersebut berkembang menjadi suatu masalah baru (Aqib, 2013).

Baca juga beragam FEATURE atau SOSOK INSPIRATIF lainnya.

Langkah-Langgah Penggunaan Metode Barinstorming

Penggunaan  metode brainstorming mempunyai langkahlangkah menurut (Roestiyah, 2008) yaitu:

a. Pemberian Informasi dan Motivasi

Dalam hal ini dimana guru memberikan masalah atau topik yang dihadapi dengan latar belakangnya dan memberikan kesempatan peserta didik aktif untuk menuangkan pemikirannya.

b. Identifikasi

Pada langkah ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran yang sebanyakbanyaknya. Semua saran yang masuk akan ditampung, ditulis dan tidak disarankan untuk dikritik. Ketua kelompok dan peserta lainnya hanya diizinkan untuk bertanya dan meminta penjelasan. Dengan demikian kreativitas peserta didik tidak akan terhambat.

c. Klasifikasi

Semua saran-saran dan masukan peserta akan ditulis. Kemudian langkah selanjutnya yaitu diklasifikasikan berdasarkan kriteria kemudian disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur atau faktor-faktor lain.

Baca juga beragam TIPS belajar, pembelajaran, dan dunia keseharian.

d. Verifikasi

Kelompok secara bersama-sama melihat kembali sumbang saran yang sudah diklasifikasikan. Semua sumbang saran diuji keakuratan dengan permasalahannya. Jika terdapat sumbang saran yang sama maka akan diambil salah satunya saja dan sumbang saran yang tidak akurat bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran akan diberi kesemptan untuk memberikan argumentasinnya.

e. Konklusi (Penyepakatan)

Pimpinan kelompok atau guru beserta peserta lain akan mencoba menyimpulkan disetiap alternatif pemecahan masalah yang disepakati. Setelah semua menyetujuinya, maka akan diambil kesepakatan terakhir yang dianggap paling tepat.

Baca juga beragam artikel serupa di rubrik SELUK-BELUK DUNIA PENDIDIKAN

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Brainstorming

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, begitu pula dengan metode pembelajaran brainstorming. Roestiyah (2008) menjelaskan bahwa metode brainstorming mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya yaitu:

Kelebihan Metode Brainstorming

  1. Peserta didik diberikan kesempatan berfikir untuk menyatakan pendapat
  2. Peserta didik dilatih untuk berpikir dengan cepat dan tersusun dengan logis;
  3. Memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk selalu siap memberikan pendapat terhadap masalah yang diberikan oleh guru.
  4. Memberikan motivasi peserta didik dalam menerima pelajaran;
  5. Peserta didik yang kurang aktif akan mendapatkan bantuan dari temannya atau gurunya
  6. Akan terjadinya persaingan yang sehat antar peserta didik lainnya
  7. Peserta didik akan merasa bebas dan fun.
  8. Dapat menumbuhkan suasana Demokratis dan disiplin.
Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.

Kekurangan Metode Brainstorming

  1. Siswa akan mempunyai waktu yang sedikit untuk berfikir dengan baik
  2. Peserta didik yang tidak aktif akan ketinggalan
  3. Hanya merumuskan kesimpulan dan guru hanya menampung pendapat
  4. Peserta didik tidak secara cepat mengetahui apakah pendapatnya itu baik atau salah
  5. Tidak bisa menjamin hasil dari pemecahan masalah tersebut.
  6. Masalah akan menjadi berkembang ke arah yang tidak diinginkan.
Baca juga ragam artikel BUDAYA biar makin mencintai keberagaman yang ada di negeri kita tercinta, Indonesia.

*Disarikan dari berbagai sumber literatur kredibel dan buku  Metode Pembelajaran Di Era Digital 4.0 yang diterbitkan oleh  GET


Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain