Implementasi Metode Brainstorming dalam Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik

Implementasi Metode Brainstorming dalam Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik

Ada beberapa macam implementasi pada metode brainstorming antara lain yakni dalam meningkatkan keaktifan di kelas, meningkatkan keterampilan menulis, meningkatkan minat belajar peserta didik, dan meningkatkan kemampuan berbicara. Berikut ini pembahasan secara detailnya.

A. Implementasi Brainstorming dalam Meningkatkan Keaktifan dikelas

Keaktifan peserta didik dalam belajar merupakan suatu persoalan yang sangat penting dan mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam proses pembelajaran(Aunurrahman, 2016).

Dengan penerapan metode brainstorming memiliki manfaat peserta didik lebih aktif dan kreatif didalam mengemukakan pendapat mereka.

Baca juga ragam METODE PEMBELAJARAN

Beberapa hal keaktifan yang terjadi pada peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode brainstorming antara lain:

  1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan.
  2. Mendengarkan dengan baik ketika teman lain berpendapat.
  3. Memberikan gagasan yang cemerlang.
  4. Saling membantu antara Tim.
  5. Dapat menyelesaikan masalah yang ada.
  6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar dikelas.
  7. Mengerjakan tugas yang diberikan.
  8. Berani maju kedepan kelas.
Baca juga beragam FEATURE atau SOSOK INSPIRATIF lainnya.

B. Implementasi Brainstorming dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis

Menulis yaitu cara seseorang dalam menyampaikan pesan maupun pemikiran dalam bentuk sebuah tulisan (Fitriyani, Kurniawan dan Lestari, 2019). Wikanengsih (2013) mengatakan bahwa menulis kegiatan berkaitan dengan bernalar dan berfikir seseorang. 

Beberapa kesulitan yang sering dihadapi oleh peserta didik berupa sulitnya dalam mengambangkan ide, mendeskripsikan poin-poin yang terdapat dalam teks sehingga hasilnya evaluasi peserta didik rata-rata memiliki nilai rendah. 

Oleh sebab itu diperlukan metode atau cara yang bisa membantu supaya peserta didik mampu menulis berdasarkan poin-poin teks yang telah ditentukan. 

Bagaimanakah cara barinstorming dalam meningkatkan keterampilan menulis dan apa hasil yang dicapai oleh peserta didik dengan menggunakan metode brainstorming dalam meningkatkan keterampilan menulis.

Baca juga beragam TIPS belajar, pembelajaran, dan dunia keseharian.

Menurut (Fitriyani, Kurniawan and Lestari, 2019) kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode brainstorming dalam kegiatan menulis antara lain:

  1. Guru sebagai fasilitator
  2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok 5-6
  3. Semua peserta didik menuangkan ide
  4. Setiap ide kelompok dicatat oleh ketua kelompok
  5. Semua ide dijadikan sebuah teks
  6. Kemudian mempresentasikan didepan kelas

Dengan metode brainstorming, peserta didik bisa melatih pola pikir mereka dalam mengungkapkan ide-ide ataupun gagasan bersama dengan bertukar argumen dengan teman kelompoknya pada kegiatan menulis teks. 

Penerapan metode  brainstorming contohnya pada pelajaran bahasa Indonesi dapat menjadikan peserta didik lebih bersemangat, aktif, kreatif dan berdiskusi menjadi menyenangkan dalam menulis sebuah teks, karena mereka berdiskusi dapat saling terbuka terhadap ide-ide dan dijadikan ruang diskusi dan simpulan yang utuh sesuai dengan kesepakatan masing-masing kelompoknya.

Baca juga beragam artikel serupa di rubrik SELUK-BELUK DUNIA PENDIDIKAN

C. Implementasi Brainstorming dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik

Implementasi metode branstroming memacu minat dan kolaborasi pembelajaran antara siswa dan guru (Garuda Ginting, 2022). Metode Brainstorming pada minat belajar peserta didik, metode ini di tekankan kepada peserta didik menemukan ide-ide baru pada suatu masalah yang di bahas. 

Guru memberikan sebuah problem atau maslah beserta kronologi dari masalah kemudian peserta didik diajak untuk menemukan suatu ide baru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. 

Peserta didik diundang untuk memberikan pemikiran sebanyak-banyaknya. Semakin banyak ide yang di hasilkan maka semakin banyak pula peluang menghasilkan solusi yang efektif. 

Semua masukan akan ditampung terlebih dahulu dan dikoordinir oleh ketua kelompok. Semua masukan akan di buat catatan dan di klasifikasi menurut kebutuhan yang ada di lapangan atau kelas. 

Baca juga ragam artikel BUDAYA biar makin mencintai keberagaman yang ada di negeri kita tercinta, Indonesia.

Metode brainstorming ini dapat menampung sebanyak-banyaknya ide untuk dipecahkan secara bersama-sama.

Metode brainstorming ini dituntut kreatifitas untuk memberikan ide-ide baru untuk mencari solusi dan memberikan output yang diinginkan. Pada akhirnya semua peserta didik akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang menjadi solusi untuk dapat di sepakati bersama-sama. 

Satu tidak kalah pentingnya dalam pembelajaran menggunakan metode ini adanya motivasi dan dukungan dari anggota atau peserta didik lainnya. 

Dengan menggunakan penerapan metode brainstorming dapat memacu dan meningkatkan minat siswa belajar secara kelompok (Garuda Ginting, 2022).

Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.

D. Implementasi Brainstorming dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Dalam pembelajaran berbicara memfokuskan pada aspek bahasa yang digunakan, bukan pada aturan pemakainya. Metode brainstorming sangat cocok digunakan untuk mengrmbangkan kemampuan bahasa termasuk berbicara karena metode tersebut pada prosesnya peserta didik dituntut untuk melakukan praktik berbicara.

Indri Hartuti (2017) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran brainstorming sangat efektif untuk melatih kemampuan peserta didik untuk berbicara, menyampaikan ide/pendapat mereka melalu bahasa mereka masing-masing. 

Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli

Adapun langkah-langkahnya, yaitu sebagai berikut.

  1. Peserta didik dibagi beberapa kelompok;
  2. Guru menyampaikan materinya;
  3. guru memberikan masalahnya kepada peserta didik; 
  4. peserta didik memberikan komentarnya atau pendapatnya secara lisan menggunakan bahasa mereka masing-masing; 
  5. Guru menulis dipapan tulis tanpa merubah sedikitpun; 
  6. Bersama-sama antara peserta didik dan guru mengevaluasi disetiap ide-ide maupun pendapat yang telah diutarakan berdasarkan bahasa mereka masing-masing.

 Baca juga beragam artikel KEBAHASAAN biar keterampilan bahasamu makin jago. 

*Disarikan dari berbagai sumber literatur kredibel dan buku  Metode Pembelajaran Di Era Digital 4.0 yang diterbitkan oleh  GET


Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain