Liberalisme dalam bidang agama sebetulnya telah muncul
sejak zaman renaissance di Italia.
Abad XV-XVIII di Eropa berlangsung abad kegelapan. Abad ini ditandai dengan
besarnya pengaruh kaum agama yang mendominasi kehidupan masyarakat.
Kebudayaan pun bersifat statis dan berorientasi surgawi.
Selanjutnya, muncul kaum aristokrat yang dalam perkembangannya menjadi
bangsawan. Mereka berorientasi memuliakan diri dengan kekayaan dan harga diri.
Sudah abad tersebut terjadi pembaruan dalam pemikiran dan
kebudayaan. Liberalisme muncul ketika terjadi konflik antara
pendukung-pendukung negara kota yang bebas melawan pendukung paus.
Baca juga artikel serupa di SINAU KEWARGANEGARAAN
Renaissance memiliki semangat bahwa manusia bukan lagi semata-mata
alat dari kehendak Tuhan. Manusia adalah individu yang menjadi pusat segala
peristiwa di dunia. Inilah yang melatarbelakangi berkembangnya paham humanisme.
Tokoh liberalisme saat ini antara lain Leonardo da Binci,
Francis Bacon, Guicciardini, dan Desiderius Erasmus. Pemikiran dan karya-karya
mereka mampu mengguncang kekuasaan para pendeta dan paus.
Kekuasaan gereja perlahan-lahan mengalami penurunan dan
tidak lagi sebagai lembaga yang memiliki kekuasaan penuh. Mayarakat Eropa pun
mulai mengalami masa kebebasan.
Liberalisme dalam bidang agama sebetulnya hendak
memperjuangkan kemerdekaan jiwa setiap individu. Mereka ingin merdeka dalam
memilih di antara hal-hal yang baik dan hal-hal yang burukl. Mereka juga ingin
merdeka untuk memilih agama. Dengan kata
lain, liberalisme menuntut adanya kemerdekaan beragama.
Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah.
Liberalisme mempunyai dampak yang besar bagi sistem
masyarakat Barat. Masyarakat perlahan-lahan mengesampingkan hak Tuhan dan
setiap kekuasaan yang berasal dari Tuhan. Selain itu, urusan agama pun dipindahkan dari urusan
publik menjadi sekadar urusan individu. Agama Kristen dan gereja diabaikan
secara total.
Desiderius Erasmus
Desiderius Erasmus (Belanda, 1466-1536) adalah seorang
tokoh liberal yang dikenal sebagai orang yang berperikemanusiaan. Dia mengecam
degan keras dan pedas para pendeta yang terbelakang dan hanya terpaku pada
upacara-upacara agama.
Baca juga ragam artikel BUDAYA
Erasmus berusaha mengembalikan kemurnian teks Injil
sebagai dasar kembali pada kesederhanaan agama Nasrani. Dengan teks Injil asli
ini akan menuntun manusia pada agama Nasrani yang sejati.
Usaha Desiderius Erasmus ini menimbulkan konflik dan
pertentangan dengan gereja. Dampak perselisihan ini kelak melahirkan
Protestanisme.
Karya Erasmus antara lain De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio (1524). Dalam karya ini,
Erasmus berusaha untuk menghapus keterbatasan hidup sebagai pernyataan atas
kebebasan manusia. karyanya yang lain adalah Lof d Zotheid (1509) dan De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio
(1524).
Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.
*Disarikan dari
sumber-sumber literatur yang kredibel dan dari Buku Paradigma Baru Filsafat
Pancasila dan Kewarganegaraan (2009) karya
Drs. Asmoro Achmadi, M.Hum.