Liberalisme di Bidang Ekonomi

Liberalisme di Bidang Ekonomi

Penganut liberalisme berpendapat bahwa setiap individu mengetahui kebutuhan hidupnya sendiri dibandingkan orang lain. Apabila setiap individu memiliki kemerdekaan untuk mendapatkan kebutuhannya, kebutuhan masyarakat pasti terpenuhi. Oleh karena itu, liberalisme menganut ekonomi bebas.

Prinsip liberalisme adalah Laisser Daire, Laisser Passer, Le Monde Ba De Lui Meme atau produksi bebas, perdagangan bebas, hukum kodrat kalau akan menyelenggarakan dunia.

Merkantilisme menghilang pada akhir abad XVIII, seiring munculnya teori ekonomi baru oleh Adam Smith.

Liberalisme menentang setiap praktik monopoli atau campur tangan pemerintah dalam berusaha. Liberalisme pun menentang sistem merkantilisme dalam perdagangan.

Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah.

Merkantilisme adalah suatu teori atau paham yang mengatakan bahwa kemakmuran suatu bangsa dapat bertambah denganc ara lebih banyak ekspor daripada mengimpor barang.Dengan begitu, neraca perdagangan akan menguntuingkan bagi negara.

Teori ini meyakini bahwa kemakmuran itu berhubungan erat dengan adanya penyimpanan emas dan uang dalam jumlah yang besar.

Dalam sistem merkantilisme, industri dalam negeri mendapat perlindungan. Ekspor bisa diperbanyak dengan mengadakan beragam fasilitas, sementara itu impor dikurangi dengan membuat tarif yang tinggi. Dengan demikian, negara dapat mengatasi persaingan asing. Teori ini tergusur dengan munculnya liberalisme dan perdagangan bebas.

Merkantilisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa Latin mercari yang artinya untuk mengadakan pertukaran, yang berakar dari kata merx artinya komoditas.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Mirabeau (1763) dan dipopulerkan oleh Adam Smith (1776), jauh sebelum istilah merkantilis dikenal. Dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation, Adam Smith pertama kali menyebutkan kontribusi merkantilis terhadap ilmu ekonomi.

Merkantilisme berkembang pesat di seluruh sekolah Eropa pada awal abad XVI-XVIII. Periode itu beriringan dengan munculnya kesadaran bernegara. Negara pun mulai intervensi dalam perekonomian.

Baca juga artikel tentang Ideologi-Ideologi Besar di Dunia

Pada zaman ini pula sitem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan akan pasar sebagaimana dianut teori merkantilisme akirnya mendorong terjadinya perang antarnegara Eropa dan mulailah era imperialisme Eropa.

Dalam bukunya The Wealth of Nation, Adam Smith berpendapat bahwa pandangan besar ingin memperoleh kebabasan berusaha. Pertumbuhan ekonomi akan ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran. Pemerintahan yang paling baik adalah yang paling sedikit ikut campur dalam bidang ekonomi.

Sistem liberalisme itu merangsang tumbuh dan berkembangnya sistem kapitalisme. Munculnya kapitalisme dan berkembangnya paham liberalisme mendorong munculnya imperialisme modern.Negara-negara barat ingin mendapatkan daerah jajahan bisa dijadikan sasaran penjualan hasil produksi.

Liberalisme ekonomi juga mendukung kepemilikan harta pribadi dan menentang peraturan-peraturan pemerintah yang membatasi hak-hak terhadap harta pribadi. Paham ini bermuara pada kapitalisme melalui pasar bebas.

Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli

*Disarikan dari sumber-sumber literatur yang kredibel dan dari Buku Paradigma Baru Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan (2009) karya Drs. Asmoro Achmadi, M.Hum.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain