Sebenarnya sebelum menyentuh bidang politik, globalisasi
lebih dahulu terjadi pada bidang ekonomi. Sejak digulirkannya liberalisasi
ekonomi oleh Adam Smith sekitar abad ke-15 telah melahirkan
perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan aktivitas perdagangannya ke
berbagai negara.
Mulai abad 20, paham liberal kembali banyak dianut oleh
negara-negara di dunia terutama negara maju. Hal ini membuat globalisasi
ekonomi semakin mempercepat perluasan jangkauannya ke semua tingkatan negara
mulai negara maju sampai negara berkembang seperti Indonesia.
Kenyataan yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih
dikendalikan oleh negara-negara maju. Sementara negara-negara berkembang kurang
diberi ruang dan kesempatan untuk memperkuat perekonomiannya.
Negara-negara berkembang semacam Indonesia lebih sering
dijadikan objek yang hanya bertugas melaksanakan keinginan-keinginan negara
maju.
Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah.
Keberadaan lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF
(International Monetary Fund), Bank Dunia (World Bank) dan WTO (World Trade
Organization) belum sepenuhnya memihak kepentingan negara-negara berkembang.
Dengan kata lain, negara-negara berkembang hanya mendapat
sedikit manfaat bahkan menderita karena kebijakan yang salah dan aturannya yang
tidak jelas.
Hal tersebut dikarenakan ketiga lembaga tersebut selama
ini selalu berada di bawah pengawasan pemerintahan negara-negara maju sehingga
semua kebijakannya selalu memihak kepentingan-kepentingan negara maju.
Baca juga ragam artikel KEBUDAYAAN
Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk
melumpuhkan ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita
dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, kiranya perlu segera diwujudkan
hal-hal di bawah ini.
- Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi
domestik bagi pasar dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat.
- Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas
penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri
haruslah menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor
dari luar negeri.
Baca juga ragam artikel tentang SOSOK yang akan menginspirasi dirimu. - Perekonomian berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Artinya, segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak harus
terjangkau oleh daya beli masyarakat.
- Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti
IMF, Bank Dunia, dan WTO.
- Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju.
Baca juga rangkuman materi PKn Lainnya:
*Disarikan dari sumber-sumber literatur yang kredibel dan dari Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuswana Lubis dan Mohamad Sodeli, cetakan ke-2 Edisi Revisi (2017), terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.