Indonesia adalah negara kepulauan. Hal ini dapat
dibuktikan dari nama lain atau julukan terhadap Indonesia yaitu Nusantara, yang
berarti di antara nusa atau di antara pulau. Jadi, Indonesia terdiri atas
pulau-pulau.
Disebut sebagai negara kepulauan karena jumlah pulau
besar dan kecil yang tersebar di wilayah Indonesia sangat banyak yaitu mencapai
ribuan pulau. Pulau-pulau tersebut terletak di persimpangan dunia yaitu di
antara dua samudera dan dua benua.
Begitu indahnya pulau-pulau yang terletak di wilayah
Indonesia yang membujur di garis khatulistiwa sehingga diibaratkan “Untaian
ratna mutu manikam atau zamrud khatulistiwa”.
Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah.
Sekalipun wilayah Indonesia meliputi pulau-pulau, tidak
menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai, namun keadaan tersebut justru
menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini dikarenakan secara yuridis formal bangsa
Indonesia telah mempunyai landasan yang kuat, misalnya dinyatakan dalam
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesi Tahun 1945 alinea II.
Selain itu, dalam Pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik.
Dengan demikian, sekalipun secara nyata Indonesia terdiri dari berbagai keanekaragaman penduduknya yang tersebar di berbagai pulau besar dan kecil, tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai.
Hal ini sudah barang tentu merupakan poin tersendiri yang
menjadikan kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Baca juga ragam artikel KEBUDAYAAN
Melihat dan mencermati kondisi dan letak geografis
wilayah Indonesia, sudah sewajarnyalah setiap insan yang merasa dirinya sebagai
warga negara Indonesia mempunyai kebanggaan tersendiri.
Bangga di sini dalam arti merasa berbesar hati atau
merasa gagah karena mempunyai berbagai kelebihan atau keunggulan.
Jadi, yang dimaksud bangga sebagai bangsa dan bertanah
air Indonesia adalah merasa besar hati atau merasa berbesar jiwa atau merasa
gagah sebagai bangsa Indonesia.
Konsekuensinya, kalau kita merasa bangga sebagai bangsa
Indonesia, kita akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan
negara di mana pun kita berada.
Baca juga beragam CERPEN
Kita juga akan selalu berupaya meningkatkan citra dan
nama baik Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di masyarakat, seperti
tidak merusak hutan-hutan lindung, benda-benda bersejarah apalagi
memperjualbelikannya, selalu menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.
Negara Indonesia memiliki berbagai keunggulan.
Keunggulan-keunggulan tersebut menurut Dadang Sundawa di antaranya sebagai
berikut.
- Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar yaitu
menempati urutan keempat di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat.
Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi yang tidak ternilai harganya dalam upaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagai modal dasar dalam melaksanakan pembangunan dalam upaya menyejahterakan bangsa. - Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan
sosial budaya seperti adat istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya.
Perbedaan atau keanekaragaman tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia
berceraiberai, namun justru merupakan potensi untuk mengembangkan dirinya
menjadi bangsa yang besar.
Hal ini juga didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan sehingga sekalipun terdapat perbedaan, namun bukan perbedaan yang ditonjolkan tetapi justru persamaannya.
Baca juga ragam artikel tentang SOSOK yang akan menginspirasi dirimu. - Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan
Nusantara sehingga sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya
kita tetap satu pandangan yaitu memandang bangsa Indonesia sebagai satu
kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
- Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan
kalbu bangsa Indonesia. Dengan menunjukkan bahwa kita sama-sama memahami satu
wilayah negara dan tanah air yang sama yaitu Indonesia; kita sama-sama merasa
berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan sama-sama menggunakan bahasa yang sama
yaitu bahasa Indonesia serta memiliki sejarah yang sama yaitu sejarah
Indonesia.
Dalam pergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa Indonesianya, bukan dari mana asal daerahnya. - Memiliki tata krama atau keramahtamahan. Sejak dahulu
bangsa Indonesia sangat terkenal akan keramahan dan kesopanannya sehingga
sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke Indonesia.
Namun demikian, akhir-akhir ini kesopanan dan keramahan bangsa Indonesia agak tercemar oleh ulah segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab, terutama yang gemar membuat kerusuhan, kerusakan, dan perangai-perangai lain yang justru membuat bangsa lain takut datang ke Indonesia. - Letak wilayahnya yang amat strategis yaitu di posisi
silang dunia sehingga membuat Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan
mudah untuk dikunjungi dan disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.
- Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi, misalnya
pantai-pantai di Bali (Pantai Kuta, Pantai Sanur, dan sebagainya), Sumatra
(Danau Toba), Jawa Barat (Pantai Pangandaran, Pantai Carita, Gunung Tangkuban
Perahu). Keanekaragaman flora dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering
dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.
- Salah satu keajaiban dunia juga ada di Indonesia yaitu
Candi Borobudur yang tidak sedikit menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia.
Selain candi Borobudur, Indonesia pun mempunyai keajaiban dunia lainnya yaitu
Pulau Komodo.
- Wilayahnya sangat luas yaitu 5.193.250 Km2 yang meliputi
daratan seluas 2.027.087 Km2 dan lautan seluas 3.166.163 Km2.
- Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam.
Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli.
Selain hal-hal di atas yang merupakan kondisi objektif
bangsa Indonesia, maka secara internasional atau mendunia, bangsa Indonesia
juga sudah beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional yang juga
tidak sedikit melahirkan sejarah bagi bangsa-bangsa lain.
Kita masih ingat apa yang terjadi pada tahun 1955, di
mana bangsa Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan
Konferensi Asia Afrika yang dampaknya sangat luas bagi bangsa-bangsa di wilayah
Asia-Afrika dalam upaya memerdekakan diri dari belenggu penjajah, terutama yang
masih belum merdeka saat itu.
Kita juga pernah dipercaya menjadi tuan rumah KTT
Non-Blok pada tahun 1992 dan Indonesia juga termasuk perintis dan pendiri
Gerakan Non-Blok tersebut.
Selain itu, kita juga mempunyai pabrik pesawat terbang
yang bernama PT Dirgantara Indonesia (dahulu bernama Industri Pesawat Terbang
Nusantara (IPTN)) yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang dapat
dibanggakan.
Sebagai bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam
terhadap wilayah tanah air, banyak di antara seniman kita yang merefleksikannya
dalam bentuk syair maupun lagu.
Ada lagu yang berjudul ”Rayuan Pulau Kelapa” yang
diciptakan Ismail Marzuki, ada juga beberapa lagu karya Koes Plus yang diberi
judul “Nusantara” dan “Kolam Susu” yang menggambarkan betapa indah dan suburnya
keadaan alam Indonesia.
Kesemuanya itu sudah barang tentu merupakan alasan yang
sangat objektif untuk menjadikan kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Perasaan bangga sebagai bangsa Indonesia sudah barang
tentu bukan hanya sekadar slogan belaka, akan tetapi harus dibuktikan dengan
karya-karya nyata, baik dalam bentuk partisipasi dalam pembangunan maupun dalam
bentuk karya-karya yang dihasilkannya.
Baca juga rangkuman materi PKn Lainnya:
Penanaman Kesadaran
Berkonstitusi NKRI
adalah harga mati. Pernyataan tersebut mengandung makna yang sangat dalam.
Pernyataan tersebut
menggambarkan ketegasan sikap dan cita-cita bahwa negara Indonesia
diperjuangkan kemerdekaannya untuk mewujudkan konsep negara kesatuan yang
diimplementasikan di bumi Indonesia.
Dalam mewujudkan
hal tersebut telah banyak pengorbanan yang dilakukan para pahlawan mulai dari
pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan nyawa.
Hal tersebut
dilakukan karena mereka mempunyai semangat kebangsaan.
Semangat itulah
yang harus kita jaga dan selalu mewarnai setiap perilaku kita.
\*Disarikan dari
sumber-sumber literatur yang kredibel dan dari Buku Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan karya Yuswana Lubis dan Mohamad Sodeli, cetakan ke-2 Edisi
Revisi (2017), terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.