Pada era Kurikulum Merdeka ini, proses penilaian memiliki peran penting dalam mendukung sukses belajar siswa. Salah satu alat yang digunakan untuk membantu proses penilaian ini adalah rubrik penilaian.
Rubrik penilaian merupakan sebuah alat penilaian yang mencakup kriteria-kriteria dan standar penilaian yang digunakan untuk menilai kinerja atau hasil kerja siswa.
Rubrik membantu dalam memberikan penilaian yang konsisten, objektif, dan adil, serta membantu siswa memahami ekspektasi dan standar yang diharapkan dari tugas mereka.
Baca juga ragam artikel tentang Dapodik dan Kurikulum
Definisi dan Manfaat Rubrik Penilaian
Andrade (2000) mendefinisikan rubrik penilaian sebagai sebuah set kriteria dan standar yang terhubung dengan tujuan pembelajaran, yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pekerjaan siswa seperti esai, laporan, dan sebagainya.
Dengan kata lain, rubrik penilaian adalah suatu instrumen yang mengandung kriteria dan standar penilaian yang digunakan untuk menilai hasil pekerjaan atau kinerja siswa. Kriteria ini biasanya spesifik dan terhubung langsung dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Setiap kriteria dalam rubrik akan diuraikan dalam beberapa tingkat kualitas, biasanya dalam bentuk skala, dengan deskripsi untuk setiap tingkat yang memberikan gambaran tentang apa yang diharapkan untuk mencapai tingkat tersebut.
Baca juga beragam CERPEN atau PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa serta pikiranmu setelah seharian beraktivitas, bekerja, dan belajar.
Manfaat penggunaan rubrik penilaian sangat beragam. Selain dapat meningkatkan objektivitas dan konsistensi penilaian, rubrik juga membantu siswa untuk memahami ekspektasi dan standar yang diharapkan dalam tugas mereka.
Rubrik memfasilitasi pemberian umpan balik yang spesifik dan terarah kepada siswa, yang kemudian dapat membantu mereka dalam melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pekerjaan mereka.
Selain itu, penggunaan rubrik dalam self-assessment dan peer-assessment juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar dan membantu mereka mengembangkan keterampilan metakognitif dan evaluasi diri (Panadero & Jonsson, 2013; Reddy & Andrade, 2010).
Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari para ahli, tokoh, akademisi, agar wawasanmu makin keren.
Manfaat Penggunaan Rubrik Penilaian
Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan rubrik penilaian, yang telah banyak didukung oleh hasil penelitian:
Meningkatkan
Objektivitas Penilaian. Rubrik memberikan standar yang jelas dan objektif untuk
penilaian, yang dapat membantu mengurangi bias dan meningkatkan konsistensi
penilaian (Reddy & Andrade, 2010).
- Meningkatkan
Pemahaman Siswa. Rubrik dapat membantu siswa memahami ekspektasi guru dan
standar yang perlu dicapai dalam tugas mereka. Ini juga dapat membantu mereka
dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka (Andrade & Du, 2005).
- Memfasilitasi
Umpan Balik yang Efektif. Rubrik dapat digunakan untuk memberikan umpan balik
yang spesifik dan terarah kepada siswa, yang dapat membantu mereka dalam
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pekerjaan mereka (Jonsson &
Svingby, 2007).
- Meningkatkan
Keterlibatan Siswa. Penggunaan rubrik dalam self-assessment dan peer-assessment
dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar dan membantu mereka
mengembangkan keterampilan metakognitif dan evaluasi diri (Panadero &
Jonsson, 2013).
- Meningkatkan Efisiensi Penilaian. Dengan adanya standar yang jelas dan spesifik, rubrik dapat membantu guru dalam mempercepat proses penilaian dan meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk memberikan umpan balik (Andrade, 2000).
Panduan Menyusun Rubrik Penelitian
Menyusun rubrik penilaian yang baik dan efektif bukanlah tugas yang mudah. Prosesnya membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang tujuan pembelajaran, keterampilan atau pengetahuan yang ingin dinilai, serta pemahaman tentang karakteristik siswa.
Rubrik yang baik harus jelas, konsisten, dan mampu memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja siswa. Meski demikian, dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah yang terstruktur, penyusunan rubrik yang baik dan efektif dapat dilakukan.
Baca juga artikel tentang PSIKOLOGI biar jiwamu tetap aman meski sibuk bekerja atau belajar seharian.
Berikut adalah panduan untuk menyusun rubrik penilaian yang efektif.
- Tentukan
Tujuan Pembelajaran. Sebelum membuat rubrik, tentukan terlebih dahulu tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dari tugas atau aktivitas tersebut. Tujuan ini
nantinya akan membantu dalam menentukan kriteria penilaian dalam rubrik.
- Tentukan
Kriteria. Kriteria adalah aspek atau elemen yang akan dinilai dalam sebuah
tugas atau aktivitas. Pastikan kriteria yang ditetapkan relevan dengan tujuan
pembelajaran dan mencakup aspek penting dari tugas atau aktivitas tersebut.
- Tentukan
Skala. Skala penilaian biasanya berisi peringkat atau level kualitas yang
digunakan untuk menilai setiap kriteria. Skala ini bisa berupa angka (misalnya,
1-4), label deskriptif (misalnya, sangat baik, baik, cukup, kurang), atau
kombinasi keduanya.
- Tentukan
Deskripsi. Setiap skala harus memiliki deskripsi yang jelas dan spesifik.
Deskripsi ini harus menjelaskan secara rinci apa yang diharapkan dari siswa
pada setiap level skala.
- Review
dan Revisi. Setelah rubrik selesai dibuat, lakukan review dan revisi jika
perlu. Pastikan rubrik tersebut objektif, konsisten, dan mudah dimengerti oleh
semua pihak yang terlibat, termasuk siswa.
- Uji
Coba Rubrik. Sebelum menggunakan rubrik untuk penilaian, lakukan uji coba
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa rubrik tersebut dapat
digunakan dengan baik dan memberikan penilaian yang objektif dan konsisten.
- Menerima Masukan dan Melakukan Penyesuaian. Jika memungkinkan, mintalah masukan dari rekan sejawat atau siswa terkait rubrik yang telah dibuat. Hal ini bisa membantu dalam melakukan penyesuaian atau perbaikan jika diperlukan.
Kesalahan Umum yang Sering Terjadi
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam penyusunan rubrik penilaian:
- Tidak
Spesifik. Rubrik haruslah spesifik dan jelas. Kesalahan yang sering terjadi
adalah pembuatan rubrik yang terlalu umum, sehingga sulit untuk menilai hasil
belajar secara objektif dan konsisten.
- Kurangnya
Variasi dalam Skala. Rubrik yang baik biasanya memiliki skala penilaian yang
beragam, umumnya empat skala. Banyak rubrik yang hanya menggunakan dua skala,
yaitu "memenuhi" dan "tidak memenuhi". Ini kurang
memberikan ruang untuk menilai variasi dalam kualitas pekerjaan.
- Tidak
Konsisten. Kriteria dan skala yang digunakan harus konsisten di seluruh rubrik.
Misalnya, jika "4" berarti "sangat baik", maka itu harus
berlaku untuk semua kriteria dalam rubrik.
- Terlalu
Banyak Kriteria. Rubrik yang baik sebaiknya tidak memiliki terlalu banyak
kriteria. Hal ini dapat membuat rubrik menjadi rumit dan sulit digunakan.
Sebaiknya, fokus pada kriteria utama yang mencerminkan tujuan pembelajaran.
- Subjektivitas.
Rubrik harus objektif dan bebas dari bias. Hindari penggunaan bahasa yang
bersifat subjektif dan pastikan bahwa setiap skala penilaian berisi deskripsi
yang jelas dan objektif.
- Rubrik Tidak Sejalan dengan Tujuan Pembelajaran. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah rubrik yang tidak sejalan dengan tujuan pembelajaran. Rubrik harus dirancang untuk menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat membantu dalam penyusunan rubrik yang efektif dan efisien. Selalu penting untuk menguji coba dan meninjau rubrik sebelum menggunakannya dalam penilaian.
Referensi:
- Andrade, H. G. (2000). Using rubrics to promote thinking and learning. Educational Leadership, 57(5), 13-18.
- Reddy, Y. M., & Andrade, H. (2010). A review of rubric use in higher education. Assessment & Evaluation in Higher Education, 35(4), 435-448.
- Andrade, H., & Du, Y. (2005). Student perspectives on rubric-referenced assessment. Practical Assessment, Research & Evaluation, 10(3). 1-11
- Jonsson, A., & Svingby, G. (2007). The use of scoring rubrics: Reliability, validity and educational consequences. Educational Research Review, 2(2), 130-144.
- Panadero, E., & Jonsson, A. (2013). The use of scoring rubrics for formative assessment purposes revisited: A review. Educational Research Review, 9, 129-144.
- Eric Kunto Ariwibowo