Revolusi Rusia pada Oktober 1917

Revolusi Rusia pada Oktober 1917

Revolusi Oktober sering disebut Revolusi Komunis ketika kaum Bolsjewiki menggulingkan kekuasaan Mensjewiki. Revolusi ini dilatarbelakangi oleh kehadiran Lenin pada April 1917 setelah sejak 1907 merantau ke berbagai negara. Lenin kemudian mengadopsi ideologi marxisme seusai dengan kepentingannya.

Pada saat yang bersamaan Leb Davidovich Trotsky (yang dikenal dengan nama Leon Trotsky) datang dari Amerika. Trotsky merupakan penerus pemikiran Lenin, tetapi lebih radikal.

Trotsky ingin menerapkan kekuasaan yang lebih keras dibandingkan Lenin ketika menghadapi kaum buruh yang pada 1921 itu kurang mendukung jalannya pemerintahan Bolsjewiki.

Trotsky ingin agar buruh di militerisasikan. Ia tidak mau serikat buruh mandiri, tetapi harus menjadi abdi negara.

Baca juga artikel serupa di SINAU KEWARGANEGARAAN

Perubahan besar-besaran terjadi pada kaum Bolsjewiki. Mereka membentuk pemerintahan sendiri dan mendirikan tentara sendiri dengan mana Pasukan Merah. Para tokohnya secara getol mempropagandakan gerakan antipemerintah dan antiborjuis.

Momentum revolusi pun datang pada saat pemerintah Mensjewiki tidak memperoleh dukungan dan kepercayaan rakyat. Kaum Bolsjewiki pun meraih dukungan rakyat.

Mereka membagi-bagi tanah kepada para petani dan buruh mengambil alih perusahaan atau pabrik. Dukungan dan simpati pun mengalir ke kaum Bolsjewiki.

Revolusi meletus dan Kota Leningrad kembali dijadikan pusat gerakan. Tentara dan angkatan laut kemudian memihak Lenin, begitu pula tentara di berbagai front.

Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah.

Lenin (Bolsjewiki) kemudian mengambil alih kekuasaan dari tangan Kerensky (Mensjewiki) pada 25 Oktober 1917. Lenin pun membuat gebrakan dengan mengadakan serangkaian perombakan.

  1. Mengadakan perundingan dengan jerman dalam Perdamaian Brest Litowsk pada 1918.
  2. Menghapuskan segala utang pemerintahan tsar dan bank menjadi monopoli negara.
  3. Pembagian tanah kepada petani dan buruh menyita aset perusahaan atau pabrik.
  4. Memobilisasi bahan makan dan dibagikan kepada rakyat.

Kekuasaan Rusia kini berada dalam genggaman kaum Bolsjewiki di bawah pimpinan Lenin. Perlawanan sempat dilakukan oleh pengikut Tsar yang menyebut diri mereka Rusia Putih (sebagai lawan dari Rusia Merah atau Komunis).

Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.

Namun, upaya itu gagal, bahkan Tsar dihukum mati oleh Bolsjewiki. Dampak Revolusi Komunis, yaitu sebagai berikut.

  1. Hapusnya pemerintahan Tsar dan digantikan dengan pemerintahan satu partai. Sejak saat itu Rusia mengenal sistem satu partai.
  2. Munculnya Soviet Demokrasi seusai pemikiran Lenin. Lenin membentuk dewan-dewan rakyat Soviet secara berjenjang.
  3. Modernisasi Rusia di bidang industri. Hanya sekitar empat puluh tahun, Rusia telah berhasil mengejar ketertinggalannya dengan Eropa dan Amerika.
  4. Meluasnya pengaruh komunisme ke berbagai kawasan di dunia. Rusia berada di barisan depan dalam mengembangkan komunisme. Pada 1919 dibentuk Komitern (Komunis Internasional) untuk memimpin komunisme seluruh dunia.

    Namun, pada 1947 dibubarkan karena berbau imperialisme Rusia. Sebagai gantinya dibentuklah Cominform (Communist Information) sebagai pusat propaganda komunisme seluruh dunia.

Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli

Demikianlah perkembangan komunisme di Rusia. Lenin mengubah Federasi Republik-Republik Soviet Sosialis Rusia (FRSSR) menjadi Uni Republik-Republik Soviet Sosialis (URSS) pada 1922. Kekuasaan kini benar-benar berada di tangan pemerintahan pusat.

Selama berkuasa pada 1917-1924, Lenin hendak menerapkan ideologi komunisme secara total. Semua hasil produksi dan industri harus diserahkan kepada negara dan negaralah yang membagi-bagikannya kepada rakyat.

Namun, dalam praktiknya hal ini mengalami kesulitan. Kaum Kulak atau petani agak kaya dan petani biasa tidak mau menyerahkan hasilnya kepada negara.

Krisis pun muncul dan bahaya kelaparan mengancam Rusia. Lenin kemudian menerapkan New Economical Policy atau Kebijakan Ekonomi Baru pada 1922. Dibentuklah Klchos atau sistem pertanian kolektif.

Dalam sistem ini pertanian dikerjakan secara bersama atas tanah milik bersama. Biaya pertanian juga dipikul bersama, sementara itu hasilnya dibagi menurut berat dan ringannya tugas.

Baca juga ragam artikel BUDAYA biar makin mencintai keberagaman yang ada di negeri kita tercinta, Indonesia.

Lenin juga membentuk Sovschos atau pertanian negara untuk menyaingi pertanian bebas kaum Kulak. Selain itu, hasil bumi bileh dijual secara bebas.

Pada 1924, Lenin meninggal dunia. Tokoh yang dikenal dengan Bapak Komunisme Rusia itu pun digantikan oleh Stalin dan Trotsky. Kedua pengganti ini terlibat perbedaan strategi dalam hal komunisme.

Stalin ingin memperkuatr komunisme Rusia, baru kemudian mengembangkan ke seluruh dunia. Sebaliknya, Trotsky ingin mengobarkan revolusi dunia untuk mencapai masyarakat komunis.

Dalam rebutan pengaruh tersebut, Stalin yang menang. Stalin berhasil memperkukuh kekuasaan di Kremlin. Ia mempunyai jaringan komunis yang setia di seluruh dunia. Trotsky kemudian dibuang dan dibunuh di Meksiko pada 24 Mei 1940.

Baca juga artikel serupa tentang Ideologi-Ideologi Besar di Dunia

*Disarikan dari sumber-sumber literatur yang kredibel dan dari Buku Paradigma Baru Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan (2009) karya Drs. Asmoro Achmadi, M.Hum.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain