Ringkasan: Sejarah Perkembangan dan Pendekatan Teori Manajemen dalam Dunia Pendidikan

Ringkasan sejarah perkembangan teori manajemen pendidikan dan pendekatan teori manajeman dalam dunia pendidikan


Awal perkembangan teori manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad  ke-18. Perkembangan teori manajemen terbagi kedalam empat periode tahapan-tahapan perkembangan. Pertama, manajemen ilmiah pada 1870-1930. Kedua, teori organisasi klasik pada 1900-1940. Ketiga, hubungan manusiawi pada 1930-1940.Keempat, manajemen modern pada 1940 sampai sekarang.

Perkembangan teori manajemen merupakan bentuk perkembangan teori yang muncul melalui berbagai pendekatan. Dalam  periode perkembangan teori manajemen di atas, maka tak heran adanya teori manajemen pendidikan.

Teori manajemen pendidikan pada dasarnya diambil dari teori-teori manajemen dalam dunia bisnis. Teori tersebut semata-mata digunakan sebagai landasan yang sistematis untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan. Sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang berorientasi nirlaba (non-profit oriented), memaksa pelaksana pendidikan menggunakan teori-teori yang sebelumnya sudah berkembang dalam dunia ekonomi.

Dipilihnya manajeman sebagai aktivitas bertujuan agar seorang bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi dalam memadukan sumber-sumber pendidikan dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar.

Spesialisasi guru dalam mengajar harus berdasarkan kualifikasi keprofesionalisme guru. Membina guru artinya dalam berbagai proses kegiatannya diharapkan mampu menghasilkan suatu perubahan perilaku secara nyata. Perubahan yang dimaksud tentunya akan berdampak pada peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

Hal tersebut mencakup kegiatan pelatihan-pelatihan, menentukan kebutuhan, sasaran, program dan prinsip-prinsip pembelajaran. Kegiatan-kegiatan itu bertujuan untuk perbaikan dan pertumbuhan kemampuan (abilities), sikap (attitude), dan keterampilan (skill) harus dilakukan.

Guru harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Guru juga harus mampu menginspirasi peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggungjawab, kreatif, dan inovatif. Beradaptasi dengan perubahan merupakan inspirasi dalam menentukan kebutuhan pembelajaran mandiri. Oleh karena itu, guru yang mandiri dapat dikatakan kereatif apablia mampu menentukan kebutuhan pembelajaran dan mampu menggunakan prinsip-prinsip penerapan konsep pembelajaran dengan menggunakan pendekatanpendekatan teori-teori yang berhubungan  dengan pembelajaran.

*

Sekilas tentang Manajemen Pendidikan

Sederhananya, manajemen pendidikan bukan diartikan sebagai teori, konsep, dan fakta-fakta akademik semata. Manajemen pendidikan dimaknai sebagai ilmu dan rangkaian kegiatan pengendalian kerja dalam mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis. Ilmu terapan yang dimaksud merupakan konsep secara tersetruktur terkait bidang pendidikan yang dikerjakan atau digarap melalaui empat sudut pandang garapan, yaitu wilayah kerja, objek garapan, fungsi atau urutan kegiatan, dan pelaksanaan.

Garapan-garapan yang dimaksud ialah kegiatan pengelolaan pendidikan di sekolah agar dapat diklasisifikasikan kepada delapan garapan pengelolaan peserta didik, pengelolaan personel (guru dan staf atau pegawai tata usaha), pengelolaan kurikulum, pengelolaan tata laksana dan tata usaha, pengelolaan organisasi, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat.

Garapan tersebut merupakan tujuan administrasi yang mengatur kegiatan secara prosedural, terkait dengan aspek kegiatan pendidikan di sekolah, baik yang bersifat intra maupun ekstra. Tujuannya yakni mampu memberikan kontriusi untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah, serta tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Kontribusi utama capaian visi, misi, dan tujuan pendidikan sekolah merupakan upaya pemanfaatan pelayanan administrasi didukung oleh manajemen pelayanan yang baik. Perwujudan transparansi dan standarisasi pelayanan dapat dilakukan antara lain melalui penyusunan standar operasional pelayanan bagi setiap jenis pelayanan kegiatan yang ada di sekolah.

Standar operasional layanan atau standar operasional prosedur (SOP) merupakan sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan. SOP merupakan dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dilakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pendidikan di sekolah yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan petugas yang berperan dalam kegiatan pelayanan administrasi sekolah.

Peranan SOP dalam kegiatan administrasi pendidikan merupakan salah satu parameter kualitas kinerja suatu organisasi atau institusi pendidikan di sekolah dalam mengelola kegiatan dengan baik dan transparan.

*Disarikan dari buku Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran Standar Operasional Prosedur

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain