AFIKSASI: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Afiksasi atau pengimbuhan merupakan proses pembentukan kata dengan mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun terikat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) afiks memiliki makna bentuk terikat (seperti prefiks, infiks, konfiks, dan sufiks) yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal; bentuk (atau morfem) terikat yang dipakai untuk menurunkan kata imbuhan.

Gorys Keraf, afiks (imbuhan) adalah semacam morfem non dasar yang secara struktural dilekatkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk kata-kata baru. 

Bentuk dasar ialah bentuk yang dijadikan landasan untuk tahap pembentukan berikutnya, misalnya kata mencintai dibentuk dari kata dasar cinta yang sekaligus menjadi bentuk dasar, diberi sufiks -i menjadi mencintai.

Proses afiksasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, atau konfiks) pada kata dasar atau bentuk dasar.

Baca juga  Pemakaian Kata “yang Mana” yang Benar dan Tepat

Jenis Afiks dan Contohnya

Afiks atau imbuhan memiliki enam jenis, yakni prefiks, infiks, sufiks, konfiks, imbuhan gabungan, dan imbuhan serapan. Berikut ini bahasan detailnya.

1. Prefiks (Awalan)

Prefiks atau awalan merupakan bentuk terikat yang diletakkan di depan sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Dalam bahasa Indonesia sendri, awalan terdiri atas me-, ber-, ter-, ke-, se-, di-, dan pe-.

Contoh:

  • me (N) + potong = memotong
  • ber + main = bermain
  • pe (N) + kawal = pengawal
  • ter + baik = terbaik

Baca juga beragam artikel KEBAHASAAN biar keterampilan bahasamu makin jago.

Berikut ini adalah catatan untuk prefiks me-

  • Jika dipasangkan dengan kata dasar berfonem awal huruf vokal (a, i, u, e, o), k, g, dan h akan mengalami morfofonemik (perubahan fonem) menjadi meng-. Misal : menggambar, mengalir, menggonggong.

  • Jika dipasangkan dengan kata dasar berfonem awal l, m, n, r, ng, ny, w, dan y awalan me- tidak mengalami perubahan. Misal : melawan, meradang, memakan, merobek.

  • Jika dipasangkan dengan kata dasar berfonem awal d, t, c dan j akan mengalami morfofonemis menjadi men-. Misal : mendobrak, mencontoh, mencium.

  • Jika dipasangkan dengan kata dasar berfonem awal p, b, dan f akan mengalami morfofonemis menjadi mem-. Misal : membual, memindah, membaca.

  • Jika dipasangkan dengan kata dasar berfonem awal s dan sy akan mengalami morfofonemis menjadi meny-. Misal : menyapu, menyikut, menyatu.

  • Jika dipasangkan dengan kata dasar bersuku satu akan mengalami morfofonemis menjadi menge-. Misal : mengebom, mengecap, mengelap.

Baca juga beragam TIPS belajar, pembelajaran, dan dunia keseharian.

Masing-masing dari setiap imbuhan memiliki fungsi dan makna tersendiri, diantaranya sebagai berikut.

a. Prefiks Me-

Prefiks me- berfungsi untuk membentuk kata kerja. Makna gramatikalnya adalah sebagai berikut:

  • Melakukan perbuatan/tindakan seperti yang termuat dalam kata dasarnya. Misal: melompat, menyanyi.
  • Membuat atau menghasilkan apa yang dimuat dalam bentuk dasar. Misal: menyambal, menggulai.
  • Mengerjakan dengan alat. Misal: mengunci, menggunting, mencangkul.
  • Menjadi atau dalam keadaan. Misal: menurun, menguap, membatu.
  • Menuju ke tempat yang tersebut dalam kata dasar. Misal: menepi, melaut.
  • Mencari atau mengumpulkan. Misal: merotan, mendatar.

Baca juga CERPEN dan PUISI untuk menghibur dan memotivasi jiwa dan pikiranmu setelah seharian lelah beraktivitas, bekerja, atau belajar.

b. Prefiks Ber-

Prfiks ber- memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja. Makna gramatikalnya ialah sebagai berikut.

  • Mempunyai. Misal: berumah, bersuami.
  • Memakai. Misal: berbaju, bersepatu, bertato.
  • Berada dalam keadaan. Misal: bergembira, berpadu, bersedih.
  • Menyatakan jumlah yang tersebut pada bentuk dasar. Misal: berdua, bertiga, berempat.
  • Menyatakan perbuatan yang berbalasan atau resiprok. Misal: berkelahi, bersalaman, bersorak.
  • Mengadakan atau mengerjakan. Misal: berkebun, bertani, berlari.
  • Menghasilkan atau mengeluarkan. Misal: bertelur, berbunga.
  • Mengendarai, menaiki, atau menumpang sesuatu. Misal: bersepeda, bermobil.

Baca juga ragam artikel BUDAYA biar makin mencintai keberagaman yang ada di negeri kita tercinta, Indonesia.

c. Prefiks Pe-

Prefiks pe- memiliki fungsi membentuk kata benda. Makna gramatikalnya ialah sebagai berikut ini.

  • Pelaku tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar. Misal: penerjemah, pencukur, pemukul, penendang.
  • Menyatakan alat untuk mengerjakan sesuatu. Misal: penggaris, penghapus, pewarna, pelicin.
  • Menyatakan “Orang yang pekerjaannya”. Misal: pelukis, pesuruh, pengajar, petani, pelaut.
  • Menyatakan “Orang yang sifatnya—. Misal: pemalas, periang, pendiam.
  • Menyatakan orang yang gemar/sering melakukan sesuatu yang tersebut pada kata dasar. Misal: pendusta, pencuri, pemabok, penipu.

Baca juga ragam artikel SEJARAH biar tidak melupakan Jas Merah. 

2. Infiks (Sisipan)

Sisipan adalah morfem terkait yang dilekatkan di tengah bentuk dasar. Terdapat empat infiks yang kita kenal, yaitu -el, -er, -em, dan -in-. Berikut ini contohnya. 

  • tunjuk + -el = telunjuk
  • tapak + -el = telapak
  • sabut + -er = serabut
  • suling + -er = seruling
  • kuning + -em = kemuning
  • kilau + -em = kemilau
  • kerja + -in = kinerja
  • sambung + -in- = sinambung

Baca juga beragam FEATURE atau SOSOK INSPIRATIF lainnya. 

3. Sufiks (Akhiran)

Akhiran adalah bentuk terkait yang dilekatkan di belakang suatu kata jadian. Akhiran dalam bahasa Indonesia, diantaranya -an, -nya, dan i.

Selain sebagai sufiks, akhiran -nya juga dapat menjadi enklitik, yaitu klitika (kata ganti) yang terletak di akhir, menyatakan kata ganti orang ketiga. Misal: Toni bersedih karena perusahaannya disita oleh pengadilan.

4. Konfiks

Konfiks adalah morfem terkait yang terjadi dari gabungan dua macam imbuhan yang bersama-sama membentuk satu arti.

  • Konfiks ke-an. Misal: ke- + aman + -an = keamanan
  • Konfiks pe-an dan per-an. Misal: per- + tahan -an = pertahanan
  • Konfiks ber-an. Misal: ber- + salam + -an = bersalaman

Baca juga ragam METODE PEMBELAJARAN

5. Imbuhan Gabungan

Gabungan imbuhan adalah pemakaian beberapa imbuhan sekaligus pada suatu kata dasar, yang masing-masing mempertahankan arti dan fungsinya. Imbuhan-imbuhan yang biasa dipakai bersama-sama adalah: me-kan, memper-kan, diper-kan, ter-kan, ber-kan, dan lain-lain. Berikut ini contohnya.

  • Melepaskan
  • Dilepaskan
  • Memperbaiki
  • Mempertinggi
  • Memperhatikan

Imbuhan gabung berbeda dengan konfiks. Gabungan imbuhan di sini tetap mempertahankan identitas/arti dan fungsinya masing-masing. Sebaliknya, bentuk-bentuk konfiks tidak dapat ditafsirkan secara tersendiri, tetapi bersama-sama membentuk satu arti dan bersama-sama pula membentuk satu fungsi.

Baca juga beragam artikel serupa di rubrik SELUK-BELUK DUNIA PENDIDIKAN

6. Imbuhan Serapan

Imbuhan serapan adalah imbuhan yang diserap dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing. Imbuhan serapan, diantaranya ialah sebagai berikut.

  • Akhiran -man, -wan, -wati
  • Akhiran -i, -iah, -wi
  • Akhiran -isme, -isasi, -is

Contoh:

  • Wartawan
  • Duniawi
  • Ekonomis
  • Globalisasi

Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli

*Disarikan dari berbagai sumber yang kredibel.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain