Makna Sila-Sila dalam Pancasila
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yaitu "panca" artinya lima dan "sila" artinya dasar. Pancasila berarti lima dasar yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Susunan dan rumusan sila-sila Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu sebagai berikut.
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan bagian yang saling berkaitan untuk dapat diterapkan dalam kehidupan dalam rangka mewujudkan tujuan bangsa Indonesia. Setiap sila menjadi pedoman bagi warga negara dalam menjalani kehidupan.
Dengan menerapkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial diharapkan warga negara dapat menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan baik sesuai dengan nilai luhur yang terdapat dalam Pancasila. Berikut ini penjabaran setiap makna sila-sila Pancasila.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai ketuhanan yang terkandung dalam sila pertama Pancasila yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa” memiliki makna yang dalam bagi bangsa Indonesia terkait dengan hubungan individu dengan hal yang dianggapnya memiliki kekuatan yang mulia, suci, agung, dan sakral. Nilai ketuhanan menjadi dasar adanya keyakinan dan keimanan bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah ditegaskan, bahwa Negara Republik Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga menggambarkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius.
Baca juga: Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Hal ini dibuktikan dengan adanya enam agama yang diakui negara Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu serta kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Melalui sila pertama Pancasila, negara memberikan jaminan kepada setiap penduduknya untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing.
Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” juga bermakna, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang saling menghargai perbedaan keyakinan. Harapannya, selain menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai yang terkandung dalam sila pertama ini akan mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang senantiasa menjunjung sikap saling menghormati perbedaan agama dan kepercayaan yang ada demi terwujudnya masyarakat harmonis, nyaman, dan aman.
Bagaimana menurut kalian? Apakah praktik penerapan sila pertama tersebut telah terlihat di lingkungan sekolah atau masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian?
Baca juga: Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai kemanusiaan terkandung dalam sila kedua Pancasila yakni “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Kemanusiaan berasal dari kata manusia yang berarti makhluk yang berakal budi, memiliki potensi pikir, rasa, karsa, keimanan, dan keyakinan.
Manusia juga memiliki martabat yang tinggi bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Adil merupakan suatu tindakan dan keputusan yang berdasar pada sesuatu yang tidak memihak dan benar secara moral. Beradab berarti berbudaya, segala bentuk tindakan dan keputusan harus sesuai dengan tata nilai yang berlaku di masyarakat.
Dengan demikian, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan hakikat sifat manusia yang memiliki akal, budi, pikir, rasa, karsa, keimanan, dan keyakinan sebagai makhluk yang mempunyai derajat martabat yang tinggi sehingga tindakan dan keputusannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara didasarkan pada tata nilai yang berlaku.
Baca juga: Pembentukan PPKI
Sila kedua Pancasila juga bermakna bahwa negara dan seluruh bangsa Indonesia harus memuliakan martabat sesama manusia yang didasari oleh nilai kemanusiaan sebagai prinsip dalam pergaulan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, nilai kemanusiaan dapat kalian terapkan dengan memunculkan sikap saling menghargai, peduli, menghormati, dan nondiskriminasi terhadap hak dan kewajiban setiap orang.
Apakah kalian sudah termasuk orang yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam kehidupan kalian? Atau sudahkah lingkungan sekolah dan sekitar tempat tinggal kalian menerapkan nilai kemanusiaan dengan baik?
Persatuan Indonesia
Nilai Persatuan terkandung dalam sila ketiga Pancasila yakni “Persatuan Indonesia” yang pada dasarnya menjadi landasan bangsa Indonesia untuk mempersatukan rakyat da lam bingkai keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan.
Sila Persatuan Indonesia menghendaki agar seluruh warga negara Indonesia dapat menjunjung tinggi nilai persatuan di tengah keberagaman yang ada untuk membina sikap nasionalisme sebagai warga negara Indonesia.
Baca juga: Perumusan Pancasila oleh Panitia Sembilan
Selain untuk menciptakan kerukunan hidup di tengah masyarakat, persatuan juga menjadi hal utama yang perlu diwujudkan dalam keseharian sebagai usaha mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia, yaitu kehidupan yang adil dan makmur.
Cita-cita keadilan dan kemakmuran mustahil terwujud jika bangsa Indonesia hidup secara tercerai-berai.
Sila Persatuan Indonesia juga mengajarkan bangsa Indonesia untuk mencintai tanah airnya. Dengan demikian, sila ketiga Pancasila tidak hanya menghendaki agar kita mencintai keberagaman budaya dan seluruh suku bangsa yang ada, tetapi juga lingkungan alam Indonesia.
Mengembangkan rasa cinta tanah air dengan mengedepankan kepedulian terhadap kelestarian budaya dan lingkungan alam yang seperti ini akan bermanfaat bagi generasi bangsa Indonesia yang hidup di masa mendatang.
Baca juga: Kumpulan Materi PKN Kelas VII
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai kerakyatan terdapat dalam sila keempat Pancasila yaitu “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Pada hakikatnya sila keempat bermakna bahwa sistem pemerintahan dalam penyelenggaraan negara harus sesuai hakikat rakyat.
Artinya penyelenggaraan pemerintahan itu sendiri berlandaskan sistem dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan menempuh jalan musyawarah mufakat melalui perantara lembaga perwakilan rakyat. Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang menganut sistem demokrasi berdasarkan Pancasila.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila di Indonesia tersebut harus dilaksanakan melalui sistem permusyawaratan dan perwakilan yang didasari atas ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pelaksanaan demokrasi Pancasila memungkinkan siapa pun yang memenuhi persyaratan dapat menjadi pemimpin di Indonesia melalui prosedur yang telah ditentukan.
Baca juga beragam artikel Sudut Pandang dari berbagai tokoh berpengaruh, akademisi, dan para pemikir atau ahli.
Hal tersebut merupakan amanat yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai contoh, pemilu di Indonesia harus dilaksanakan dengan asas Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (LUBER) serta Jujur dan Adil (JURDIL).
Demokrasi berdasarkan Pancasila merupakan usaha dalam rangka menjamin hak asasi warga negara, salah satunya adalah hak berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan pikiran dan tulisan sebagaimana yang dituangkan dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Contoh praktik penerapan sila keempat dalam lingkungan sekolah yang dapat kalian lakukan adalah memilih ketua kelas. Proses pelaksanaan pemilihan ketua kelas dapat dimulai dari penyusunan aturan pemilihan ketua kelas, penentuan kriteria ketua kelas, dan sebagainya yang diatur oleh semua siswa dalam kelas tersebut dengan bantuan guru.
Pelaksanaan pemilihan ketua kelas ini pun dapat dilaksanakan dengan musyawarah mufakat. Dalam proses tersebut, semua peserta didik mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk dipilih dan memilih. Ketua kelas yang terpilih tentu saja merupakan hasil kesepakatan dan persetujuan bersama semua peserta didik.
Baca juga beragam CERPEN untuk menghibur dan memotivasi jiwa serta pikiranmu setelah seharian beraktivitas, bekerja, dan belajar.
Apakah kalian pernah melakukan pemilihan ketua kelas di sekolah? Ayo, kita analisis betapa penting peran rakyat bagi pemerintah, seperti kalian melihat betapa penting peran peserta didik di kelas dalam proses pemilihan dan pelaksanaan tugas seorang ketua kelas.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai keadilan terkandung dalam sila kelima Pancasila yaitu “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang bermakna bahwa seluruh aspek kehidupan masyarakat harus selalu memperhatikan, mempertimbangkan, dan memperlakukan manusia berdasarkan hak dan kewajiban yang dimilikinya sebagai warga negara Indonesia.
Pada dasarnya sila kelima Pancasila ini mengharapkan terciptanya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang adil dan makmur sesuai cita-cita bangsa Indonesia, yaitu sebuah kehidupan sejahtera yang semua orang di dalamnya berbahagia.Keadilan sosial merupakan langkah yang menentukan untuk mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga beragam TIPS biar hidupmu ngga gitu-gitu aja.
Contoh praktik sila kelima ini adalah ikut serta dalam kegiatan gotong royong. Selain itu, bentuk penerapan lainnya adalah berani bersikap adil dan menolong orang yang lemah. Selain dapat mencapai hubungan yang lebih harmonis, sikap dan perilaku tersebut juga bermanfaat untuk menciptakan kesejahteraan hidup bersama bangsa Indonesia.
SEKILAS INFO RANGKUMAN
Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Bahkan setiap negara harus memiliki dasar negara, sebab dasar negara memuat nilai-nilai penting sebagai pedoman penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdapat empat manfaat Pancasila sebagai dasar negara, yaitu:
1. Sebagai pedoman hidup
Pancasila berperan sebagai pedoman dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pancasila sebagai pedoman pemerintah dan masyarakat dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Sebagai sumber hukum
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia sehingga segala bentuk peraturan yang ada di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Sebagai cita-cita bangsa
Pancasila menjadi tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia. Hal ini tecermin dalam nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan pada sila-sila Pancasila.
4. Sebagai kepribadian bangsa
Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia sehingga nilai Pancasila harus dapat diterapkan oleh setiap masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Suryanata Yayat, dkk. 2023. Pendidikan Pancasila untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Post a Comment