Fungsi dan Kegunaan Kurikulum

Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan, baik bagi peserta didik, guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua, dan masyarakat

 

Dalam kesempatan kali ini, Mimin UA akan berbagi tentang fungsi dan kegunaan kurikulum setelah membahas tentang Asal Mula Istilah Kurikulum pada artikel sebelumnya. Berikut ini penjelasannya secara detail dan rinci. Selamat belajar!

FUNGSI KURIKULUM

Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. 

Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:

1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)

Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. 

Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.

2. Fungsi Integrasi (the integrating function)

Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-prbadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.

3. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)

Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.

4. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)

Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. 

5. Fungsi Pemilihan (the selective function)

Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 

Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya, kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel. 

6. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)

Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. 

Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya. 

KEGUNAAN KURIKULUM

Kegunaan kurikulum dibagi menjadi tiga, yaitu: kegunaan kurikulum bagi guru, kegunaan kurikulum bagi sekolah, dan kegunaan kurikulum bagi masyarakat. Berikut penjelasan detailnya.

Kegunaan Kurikulum Bagi Guru

  1. Kurikulum sebagai pedoman bagi guru dalam merancang, melaksanakan, dan menilai kegiatan pembelajaran.
  2. Membantu guru untuk memperbaiki situasi belajar.
  3. Membantu guru menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
  4. Membantu guru dalam mengadakan evaluasi kemajuan kegiatan belajar mengajar
  5. Memberikan pengertian dan pemahaman yang baik bagi guru untuk menjalankan tugas sebagai pengajar yang baik di kelas.
  6. Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan program pendidikan.

Kegunaan Kurikulum Bagi Sekolah

  1. Kurikulum dijadikan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuanpendidikan, baik itu dalam tujuan nasional, institusional, kurikuler, maupun dalam tujuan instruksional. Dengan adanya suatu kurikulum maka tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah tertentu dapat tercapai.
  2. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan (KTSP).
  3. Memberi peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan (KTSP).

Kegunaan Kurikulum Bagi Masyarakat

  1. Sebagai acuan untuk berpartisipasi dalam membimbing putra/putrinya di sekolah (dalam hal ini orang tua sebagai bagian dari masyarakat).
  2. Dengan mengetahui suatu kurikulum sekolah, masyarakat dapat berpartisipasi dalam rangka memperlancar program pendidikan, serta dapat memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah. 

Kegunaan Kurikulum Bagi Orang Tua

Bagi orang tua, kurikulum berguna sebagai bentuk adanya partisipasi orang tua dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra putrinya. Bantuan yang dimaksud  dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah/guru  mengenai masalah-masalah menyangkut anak-anak mereka. 

Bantuan berupa materi dari orang tua anak dapat melalui lembaga BP-3. Dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah, para orang tua dapat mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan anak-anak mereka, sehingga partisipasi orang tua ini pun tidak kalah pentingnya dalam menyukseskan proses belajar mengajar disekolah.

Kegunaan Kurikulum Bagi Siswa itu sendiri

Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar  tersusun merupakan suatu persiapan bagi anak didik. Anak didik diharapkan mendapatkan sejumlah pengalaman baru yang dikemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya nanti.

Kalau kita kaitkan dengan pendidikan Islam, pendidikan mestinya diorientasikan kepada kepentingan peserta didik, dan perlu diberi bekal  pengetahuan untuk hidup pada zamannya kelak.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain