Permasalahan dan Akibat yang Mucul dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia
Soerjono Soekanto (2015) menjelaskan bahwa masalah sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tertentu sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.
Shelly (2018) menjelaskan bahwa masalah sosial terjadi ketika adanya
suatu realitas yang muncul dan realitas itu berbeda dengan yang ideal atau yang
berada dalam satu masyarakat.
Devi Saftri (2010) menjelaskan bahwa masalah sosial juga bisa dipahami
sebagai suatu kehidupan masyarakat yang sebelumnya normal menjadi terganggu
akibat perubahan pada unsur-unsur dan kepentingan masyarakat tertentu. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah suatu persoalan yang harus
diselesaikan (dipecahkan jalan keluarnya). Sedangkan pengertian sosial adalah
segala sesuatu yang berkenaan dengan kemasyarakatan. Jadi masalah sosial adalah
persoalan yang mengganggu pikiran manusia yang berkenaan dengan masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realitas yang ada. Beberapa hal yang dapat menjadi
sumber masalah sosial, yaitu proses sosial dan bencana alam. Masalah sosial
merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat yang kurang
atau tidak ideal. Maksudnya, selama terdapat kebutuhan dalam masyarakat yang
tidak terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu ada di
dalam kehidupan.
Adanya berbagai fenomena di lingkungan masyarakat dapat menimbulkan
permasalahan sosial dan menghilangkan rasa pun nuansa indah harmoni keberagaman. Namun, tidak semua fenomena di masyarakat dapat disebut
sebagai permasalahan sosial. Soerjono Soekanto (2015) membagi masalah sosial
menjadi empat faktor:
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yaitu berupa masalah kemiskinan, penganguran, dan sejenisnya.
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang tidak mampu (secara
tenaga fisik dan mental) menjamin hidupnya sendiri seperti orang lain umumnya
(dalam kelompok) dan tidak adanya pembagian kekayaan yang merata. Dalam hal
ini, kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan struktural dan
kemiskinan absolut.
Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang tidak mempunyai
pekerjaan yang bisa menjamin hidupnya sendiri. Pengangguran terjadi disebabkan
oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yaitu karena
keterbatasan kemampuan, keahlian, keterampilan seseorang untuk menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri dan atau untuk bekerja di suatu instansi atau tempat
tertentu. Faktor eksternal yaitu karena adanya pertambahan penduduk dan
lapangan pekerjaan yang terbatas, berkembangnya teknologi canggih dan sistem
otomatisasi.
Faktor Biologi
Faktor ini dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial, seperti kurang
gizi, penyakit menular, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena kurangnya
fasilitasfasilitas kesehatan yang layak dan dapat terjadi juga karena kondisi
ekonomi maupun pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi. Jadi, sebagian besar
kondisi dari biologis masyarakat mudah terjangkit penyakit. Untuk solusinya,
pada saat ini, dengan cara meningkatkan fasilitas-fasilitas kesehatan dan
memberikan pengetahuan pada setiap anggota masyarakat tentang pencegahan serta
memberi pengetahuan pentingnya pola hidup sehat maupun pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan.
Faktor Psikologi
Faktor psikologis dapat muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat
lemah. Faktor psikologis juga dapat muncul jika beban hidup yang berat misalnya
dirasakan oleh masyarakat, khususnya yang ada di daerah perkotaan pekerjaaan
yang menumpuk sehingga menimbulkan stres, lalu dapat menimbulkan luapan emosi
yang nantinya dapat memicu konflik antaranggota masyarakat.
Faktor Budaya
Kebudayaan yang berkembang saat ini, banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi serta masuknya budaya asing. Gaya hidup yang cenderung meniru budaya asing, juga memicu munculnya masalah sosial. Faktor ini harus mendapat perhatian secara serius karena kebudayaan pada suatu negara dapat mencerminkan kebiasaan masyarakatnya. Mempelajari atau mendalami pendidikan agama, dapat mencegah, menyadarkan, ataupun menyaring budaya asing yang masuk.
- Devi Safitri. 2010. “Masalah-masalah Sosial dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Shelly Puspita Sari.2018. "Mandat Pekerja Sosial untuk Melakukan Advokasi dalam MemberikanPerlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia." EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
- Soekanto, Soerjono. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajawali Pers
Post a Comment