Penyebab Konflik dalam Masyarakat
![]() |
Penyebab Konflik dalam Masyarakat |
Setelah membahas
mengenai 4 Bentuk konflik yang Muncul dalam Keberagaman Masyarakat, kali ini
mimin UA akan membahas mengenai penyebab konflik dalam masyarkat.
Konflik dalam
masyarakat bukan merupakan suatu proses yang terjadi secara tiba-tiba dan
kebetulan. Namun, terjadi melalui proses yang seringkali ditandai oleh beberapa
gejala dalam kehidupan masyarakat. Gejala-gejala yang menunjukkan adanya
konflik sosial dalam suatu masyarakat, yaitu sebagai berikut.
- Tidak adanya persamaan pandangan atau adanya perbedaan pandangan antar kelompok. Misalnya, perbedaan cara melakukan sesuatu, perbedaan tujuan, dan lain sebagainya.
- Tidak berfungsinya norma sosial dengan baik dan maksimal sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama.
- Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat.
- Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas, lemah, dan pandang bulu.
- Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku di sana.
Lima hal di atas
merupakan bentuk gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial di dalam
masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik merupakan hal yang wajar dan lumrah
terjadi dalam kehidupan, terlebih di dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam
kehidupan masyarakat ada banyak kepala yang tentu memiliki beragam pemikirannya
sendiri-sendiri.
Konflik biasanya
terjadi karena setiap orang atau setiap kepala memiliki keinginan yang sama
untuk meningkatkan kesejahteraan, kekuasaan, prestise, atau dukungan sosial.
Namun, tujuan yang sama bukan berarti bisa menjauhkan manusia dari konfli,
meski hal tersebut bisa menjadi salah satu instrumen untuk meminimalisir
konflik. Meski memiliki tujuan yang sama, manusia memiliki kreatifitas
pikirannya masing-masing yang menjadikan cara mencapai tujuan tersebut
beraneka-ragam.
Sederhananya,
setiap individu atau kelompok, memiliki persamaan sekaligus perbedaannya.
Persamaan dan perbedaan tersebut dalam tataran tertentu, ketika dihadap-hadapkan,
dapat menyebabkan konflik.
Adapun
gejala-gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik
sosial, diantaranya sebagai berikut.
Gejala Menguatnya Etnosentrisme Kelompok
Etnosentrisme
berasal dari kata etnos, artinya suku.
Sedangkan sentrisme berarti titik
pusat. Etnosentrisme diartikan sebagai perasaan suatu kelompok dimana
kelompoknya merasa dirinya paling baik, paling benar, paling hebat, sehingga
mengukur kelompok lain dengan nilai, norma, dan pandangan kelompoknya sendiri.
Sikap
etnosentrisme tidak hanya terdapat dalam kelompok suku, tetapi terdapat juga
dalam kelompok lain, seperti pelajar, partai politik, suporter sepak bola,
komunitas, dan lain sebagainya. Perkelahian pelajar terkadang disebabkan oleh
sikap kelompoknya yang merasa lebih baik, unggul, kuat, tangguh daripada
kelompok lain.
Stereotip Terhadap Suatu Kelompok
Stereotip terhadap
suatu kelompo merupakan anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok lain
yang (dianggap oleh diri) bersifat tidak baik. Misalnya, anggapan bahwa suatu kelompok
A identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya.
Stereotip ini dapat
terjadi terhadap beragam jenis kelompok, baik agama, suku, ras, maupun
golongan. Stereotip seringkali menjadi salah satu hal yang mengakibatkan sikap
prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan negatif tersebuta.
Atau bisa dikatakan stereotip berpotensi muncul ketika seseorang melibatkan
emosi negatif dan respon sesaat terhadap sesuatu. Dimana hal tersebut merupakan
salah satu sikap yang berpotensi melahirkan kesalahan berpikir atau sesat
pikir.
Hubungan Antarpenganut Agama Kurang Harmonis
Sikap fanatik yang
berlebihan terhadap keyakinan masing-masing dapat menimbulkan sikap tidak
toleran terhadap agama lain. Berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing
merupakan keharusan dan kewajiban. Namun, kita tidak boleh memaksakan suatu
keyakinan kepada orang lain.
Keberagaman agama
memang menyebabkan perbedaan dalam mengatasi suatu persoalan dalam masyarakat
yang bisa berkembang menjadi suatu konflik apabila tida mengembangkan sikap
saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Hubungan Antara Penduduk Asli dan Pendatang Kurang Harmonis
Sikap seperti ini
merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan berbagai masalah dalam
kehidupan masyarakat yang beragam. Ketidakharmonisan dapat terjadi dengan diawali
rasa ketidakadilan dalam berbagai bidang. Misalnya, bidang ekonomi, politik,
ketersinggungan, keterbatasan komunikasi, dan sebagainya.
Konflik yang terjadi
dala masyarkat sering kali disebabkan oleh banyak faktor, sehingga konflik menjadi kompleks dan rumit. Misalnya,
pertentangan pelajar di sekolah dapat disebabkan karena letak sekolah,
persoalan pribadi, kejenuhan di sekolah, pengaruh dari orang luar sekolah, dan
sebagainya. Oleh karena itu, menyelesaikan masalah pertentangan pelajar tidak
dapat diselesaikan hanya dengan satu cara, misalnya memindahkan sekolah atau
meliburkan siswa beberapa pekan. Namun, permasalahan tersebut perlu
diselesaikan bersama-sama dengan mengetahui apa yang menjadi faktor utama
penyebab terjadinya konflik.
Post a Comment