Penyebab Konflik dalam Masyarakat

Penyebab Konflik dalam Masyarakat. Materi PPKN kelas IX tentang Penyebab Konflik dalam Masyarakat
Penyebab Konflik dalam Masyarakat

Setelah membahas mengenai 4 Bentuk konflik yang Muncul dalam Keberagaman Masyarakat, kali ini mimin UA akan membahas mengenai penyebab konflik dalam masyarkat.

Konflik dalam masyarakat bukan merupakan suatu proses yang terjadi secara tiba-tiba dan kebetulan. Namun, terjadi melalui proses yang seringkali ditandai oleh beberapa gejala dalam kehidupan masyarakat. Gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam suatu masyarakat, yaitu sebagai berikut.

  1. Tidak adanya persamaan pandangan atau adanya perbedaan pandangan antar kelompok. Misalnya, perbedaan cara melakukan sesuatu, perbedaan tujuan, dan lain sebagainya.
  2. Tidak berfungsinya norma sosial dengan baik dan maksimal sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama.
  3. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat.
  4. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas, lemah, dan pandang bulu.
  5. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku di sana.

Lima hal di atas merupakan bentuk gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial di dalam masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik merupakan hal yang wajar dan lumrah terjadi dalam kehidupan, terlebih di dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan masyarakat ada banyak kepala yang tentu memiliki beragam pemikirannya sendiri-sendiri.

Konflik biasanya terjadi karena setiap orang atau setiap kepala memiliki keinginan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan, kekuasaan, prestise, atau dukungan sosial. Namun, tujuan yang sama bukan berarti bisa menjauhkan manusia dari konfli, meski hal tersebut bisa menjadi salah satu instrumen untuk meminimalisir konflik. Meski memiliki tujuan yang sama, manusia memiliki kreatifitas pikirannya masing-masing yang menjadikan cara mencapai tujuan tersebut beraneka-ragam.

Sederhananya, setiap individu atau kelompok, memiliki persamaan sekaligus perbedaannya. Persamaan dan perbedaan tersebut dalam tataran tertentu, ketika dihadap-hadapkan, dapat menyebabkan konflik.

Adapun gejala-gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial, diantaranya sebagai berikut.

Gejala Menguatnya Etnosentrisme Kelompok

Etnosentrisme berasal dari kata etnos, artinya suku. Sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Etnosentrisme diartikan sebagai perasaan suatu kelompok dimana kelompoknya merasa dirinya paling baik, paling benar, paling hebat, sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai, norma, dan pandangan kelompoknya sendiri.

Sikap etnosentrisme tidak hanya terdapat dalam kelompok suku, tetapi terdapat juga dalam kelompok lain, seperti pelajar, partai politik, suporter sepak bola, komunitas, dan lain sebagainya. Perkelahian pelajar terkadang disebabkan oleh sikap kelompoknya yang merasa lebih baik, unggul, kuat, tangguh daripada kelompok lain.

Stereotip Terhadap Suatu Kelompok

Stereotip terhadap suatu kelompo merupakan anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok lain yang (dianggap oleh diri) bersifat tidak baik. Misalnya, anggapan bahwa suatu kelompok A identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya.

Stereotip ini dapat terjadi terhadap beragam jenis kelompok, baik agama, suku, ras, maupun golongan. Stereotip seringkali menjadi salah satu hal yang mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan negatif tersebuta. Atau bisa dikatakan stereotip berpotensi muncul ketika seseorang melibatkan emosi negatif dan respon sesaat terhadap sesuatu. Dimana hal tersebut merupakan salah satu sikap yang berpotensi melahirkan kesalahan berpikir atau sesat pikir.

Hubungan Antarpenganut Agama Kurang Harmonis

Sikap fanatik yang berlebihan terhadap keyakinan masing-masing dapat menimbulkan sikap tidak toleran terhadap agama lain. Berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing merupakan keharusan dan kewajiban. Namun, kita tidak boleh memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain.

Keberagaman agama memang menyebabkan perbedaan dalam mengatasi suatu persoalan dalam masyarakat yang bisa berkembang menjadi suatu konflik apabila tida mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Hubungan Antara Penduduk Asli dan Pendatang Kurang Harmonis

Sikap seperti ini merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan masyarakat yang beragam. Ketidakharmonisan dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan dalam berbagai bidang. Misalnya, bidang ekonomi, politik, ketersinggungan, keterbatasan komunikasi, dan sebagainya.

Konflik yang terjadi dala masyarkat sering kali disebabkan oleh banyak faktor, sehingga  konflik menjadi kompleks dan rumit. Misalnya, pertentangan pelajar di sekolah dapat disebabkan karena letak sekolah, persoalan pribadi, kejenuhan di sekolah, pengaruh dari orang luar sekolah, dan sebagainya. Oleh karena itu, menyelesaikan masalah pertentangan pelajar tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu cara, misalnya memindahkan sekolah atau meliburkan siswa beberapa pekan. Namun, permasalahan tersebut perlu diselesaikan bersama-sama dengan mengetahui apa yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya konflik.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment