MENGENAL 14 TEORI DASAR SOSIOLOGI DAN TOKOHNYA
MENGENAL
14 TEORI DASAR SOSIOLOGI DAN TOKOHNYA
Secara umum sosiologi diartikan sebagai suatu ilmu yang
mengkaji hubungan sosial manusia dalam masyarakat. Fokus kajiannya yaitu pada
pengaruh hubungan sosial terhadap perilaku manusia di dalam masyarakat. Selain
itu, sosiologi juga mengkaji hubungan antara peristiwa sosial atau fakta sosial
dan perubahan struktur sosial dalam masyarakat.
Hakektanya, teori sosiologi menjadi landasan untuk
menganalisis fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Secara etimologis,
sosiologi berasal dari bahasa Yunani “socius”
artinya teman dan “logos” artinya
ilmu pengetahuan. Jika digabungkan, sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan masyarakat.
Sosiologi memiliki beragam pengertian dari para ilmuwan. Namun, pengertian tersebut mengikuti tokoh yang mencetuskan teori dasarnya. Berikut ini 14 teori dasar sosiologi beserta tokohnya.
1. Aguste Comte
Aguste Comte adalah The
Father of Sociology atau bapak sosiologi. Beliau pada 1838 mengenalkan
istilah sosiologi yang pertama kalinya dalam karyanya yang berjudul Cours De Philosophie Positive.
Comte menekankan bahwa terdapat tiga tahapan atau
tingkatan intelektual dalam perkembangan manusia. Ketiga tahapan perkembangan
tersebut, yaitu tahap teologis, metafisik, dan positivistik.
Tahap Teologis merupakan gagasan utama dalam tahap ini.
Tahap teologis menekankan pada keyakinan bahwa setiap benda memiliki kekuatan
gaib. Tahap teologis dibagi menjadi tiga, yaitu fetisisme, politeisme, dan
monoteisme.
Tahap Metafisik merupakan tahap transisi teologis menuju
positivis dengan ditandai adanya kepercayaan hukum Tuhan yang diseimbangkan
dengan pikiran manusia.
Tahap Positivistik ditandai dengan berkembangnya ilmu
sains (science). Pada tahap ini
manusia mulai memusatkan perhatian pada pengamatan alam fisik dan dunia sosial
guna mengetahui hukum yang mengaturnya.
Itulah ketiga tahapan atau tingkatan intelektual dalam
perkembangan manusia dalam pandangan Aguste Comte. Selain itu, Comte
mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu postif yang dapat digunakan untuk
memahami dan mempelajari gejala-gejala sosial dalam hidup bermasyarakat
berdasarkan analisis logika yang rasional dan ilmiah. Dengan demikian, gejala
sosial yang ada di dalam masyarakat dapat dikenali dan diantisipasi
kemungkinan-kemungkinan terburuknya sebelum benar-benar terjadi.
2. David Emile Durkheim
Emil Durkheim merupakan tokoh yang memperluas sosiologi
menjadi sebuah disiplin ilmiah. Beliau berpendapat bahwa sosiologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta sosial, yaitu cara bertindak, berpikir,
dan berperasaan dari luar individu yang memiliki kekuatan untuk memaksa. Dalam
bukunya yang berjudul Suicide, Emil
menceritakan kecenderungan orang bunuh diri karena adanya kekuatan individu.
Selain itu, Emil meyakini bahwa ada satu pola yang dapat digunakan untuk
mengendalikan kumpulan individu tersebut.
3. Karl Marx
Meski Marx tidak secara eksplisit mendefinisikan sosiologi,
tetapi dalam karyanya yang berjudul The
Communist Manifesto menyatakan bahwa sosiologi dapat dijadikan senjata
untuk membebaskan masyarakat dari kurungan atau penjara sistem kapitalisme
sehingga dapat tercapai masyarakat tanpa kelas.
Selain itu Marx mengemukakan dengan gambang diantaranya
teori kelas dan alienasi. Teori kelas
yaitu sekelompok orang yang memiliki fungsi dan tujuan sama dalam organisasi
produksi. Marx membagi kelas menjadi tiga, yaitu pemilik tanah, pemilik modal
(borjuis), dan pekerja (proletar). Kelas sosial dalam sistem produksi
mengakibatkan penindasan kelas atas terhadap kelas bawah. Misalnya, nasib buruh
yang ditindas oleh para pemilik modal pada masa Revolusi Industri.
Adapun teori alienasi atau keterasingan yaitu manusia menjadi budak dari hasil kreasi atau ciptaannya sendiri. Pada zaman industrialisasi, alineasi terjadi karena pemilik modal (borjuis) menguasai produksi, produk, dan jam kerja para buruh (Ritzer, 2004). Kondisi terebut menyebabkan keterasingan yang dialami oleh kaum buruh (proletar). Akibatnya, para buruh memproduksi barang untuk kepentingan pemilik modal, ide-ide dan buruh tidk dapat tersalurkan dengan baik. Sedangkan hasil produksi dimiliki oleh pemilik modal dan pekerja dalam masyarakat kapitalis terabaikan potensinya.
Pelajari juga:
4. Ferdinand Tonnies
Ferdinand Tonnies merupakan pencetus istilah kelompok
sosial masyarakat paguyuban (gameinschaft)
dan patembayan (gessellschaft). Paguyuban (gameinschaft) merupakan
bentuk kehidupan bersama ketika anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin
murni dan bersifat alami serta bersifat kekal. Patembayan (gessellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat
pokok untuk jangka waktu pendek, berorientasi pada hasil, serta strukturnya
bersifat mekanis atau berdasarkan keahlian.
5. Herbert Spencer
Herbert Spencer merupakan filsuf Inggris yang tergolong
sebagai tokoh sosiologi klasik. Spencer lahir pada 1820 dan wafat pada 1903.
Salah satu karya Spencer tentang sosiologi ialah tentang pandangannya terhadap
lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga politik, dan pengendalian yang terjadi
akibat perubahan sosial dalam masyarakat. Selain memiliki beragam pandangan
tersebut, Spencer merupakan pencetus teori Evolusi Sosial yang sampai saat ini
teori tersebut masih dikadi dalam perkembangan ilmu sosiologi di berbagai
perguruan tinggi di dunia, termasuk di Indonesia.
Spencer menyetakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang
dapat digunakan untuk mengamati proses sosial dan susunan sosial sebagai sebuah
sistem yang memiliki elemen-elemen berkaitan.
6. Max Weber
Max Weber merupakan salah satu tokoh dalam disiplin ilmu
sosiologi, terutama tentang pengaruh ekonomi terhadap sosiologi. Dalam
perkemabnganya Weber memberikan masukan penting dalam cabang ilmu sosiologi,
khususnya sosiologi ekonomi.
Max Weber merupakan seorang agamawan yang mengemukakan
tentang etika protestan dan semangat kapitalisme. Pandanganya tersebut yaitu
bahwa protestan memiliki semangat yang tinggi untuk kemudian mengeluarkan
invertasi berkat doktrin bahwa seseorang yang hidup kaya di dunia akan kaya
kemudian di akhirnya.
Weber berpandangan bahwa sosiologi merupakan suatu ilmu
yang memahami tindakan-tindakan sosial dengan menjelaskan sebab-akibat terjadinya
tindakan sosial tersebut. Weber membedakan tindakan sosial dalam empat jenis,
yaitu tindakan rasional instrumental, rasional berorientasi nilai, tradisional,
dan afektif. Selain teori tindakan sosial, Weber juga menyampaikan teori kelas,
status, kekuasaan, dan rasionalistas (verstehen).
Rasionalistas (verstehen) merupakan
upaya untuk memahami makna subjektif suatu tindakan dengan cara menempatkan
diri dalam suatu peran.
7. Charles Wright Mills
Mills merupakan salah satu tokoh yang turut mengeluarkan
teori sosiologi modern dengan pokok pikiran khayalan sosiologi (Sunarto, 2004).
Khayalan sosiologi dianggap perlu untuk memahami realitas yang terjadi dalam
masyarakat ataupun dalam diri manusia.
Melalui khayalan sosiologi, seseorang dapat memahami
sejarah perkembangan masyarakat dengan riwayat kehidupan seseorang. Khayalan sosiologi
dapat dikembangkan melalui dua konsep pemikiran, yaitu permasalahan (trouble) dan isu (issues). Permasalahan muncul sebagai pertentangan pola pikir
terhadap realitas sosial dalam masyarakat.
8. Antonio Gramsci
Antonio Gramsci ialah ahli dalam bidang ilmu sosiologi
yang lahir pada 1891 di Italia. Gramsci memperdebatkan tentang teori kelas dan
kekuasaan yang dikemukakan oleh Karl Marx. Titik awal konsep Gramsci tentang
hegemoni ialah bahwa suatu kelas dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap
kelas-kelas di bawahnya dengan cara kekerasan dan persuasi. Hegemoni bukanlah hubungan
dominasi dengan menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan dengan persetujuan
dengan rnenggunakan kepemimpinan politik dan ideologis.
Simon (2004) menjelaskan bahwa Hegemoni adalah suatu
organisasi konsensus. Sehingga bentuk dari jenis hegemoni yang disadari yaitu berupa
kekerasan yang dilakukan kelas atas terhadap kelas bawah disebut dengan
tindakan dominasi. Tindakan dominasi tersebut biasanya bersifat negatif karena
berupa kekerasan. Sedangkan bentuk dari jenis hegemoni persuasi menurut (KBBI,
1996:760) yang dilaksanakan dengan cara ajakan kepada seseorang dengan
memberikan alasan yang dapat meyakinkannya.
9. Hebert Marcuse
Marcuse merupakan salah satu ahli sosiologi dari Jermen.
Marcuse lahir pada 1898 dan meninggal pada 1979. Teori yang dikemukakannya
ialah teori yang didasari pada sosiologi modern karena karyanya banyak
mengeluarkan kritikan pedas terhadap masyarakat kapitalis.
Salah satu kritikannya tersebut ialah tentang kapitalisme
yang bisa membuat masyarat memiliki banyak kebutuhan dan tingkat kesadaran yang
rendah. Hal tersebut yang pada akhirnya akan menyebabkan lahirnya budaya untuk
memperbudak pekerja dalam prosesnya.
10. Leopold Von Wiese
Wiese merupakan tokoh sekaligus teorikus sosiologi berbangsa
Jerman. Wiese mengungkapkan bahwa pengetahuan hekaktanya memiliki sifat yang
empiris dan bisa berdiri sendiri. Dalam padangan Wiese, sosiologi berdiri
karena adanya langkah penelitian sosial yang dilakukan berdasarkan metode
tertentu dan berbeda dari disiplin ilmu lainnya.
11. George Herbert Mead
Mead merupakan salah satu tokoh sosiologi kenamaan yang
ada dalam sejarah dunia. Mead lahir pada 1863 dan wafat pada 1931. Mead
merupakan paradigma mengenai interakionisme simbolik yang memberi penjelasan
tentang pembentukan dan penggambaran pertumbuhan pada anak. Mead dalam kancah sosiologi
lebih dikenal sebagai tokoh sosiologi gender atau keluarga, karena fokusnya
pada kajian disiplin ilmu tersebut.
12. Lester Frank Ward
Lester lahir pada 1841 dan wafat pada 1913. Lester
merupakan salah satu tokoh dan teoritikus sosiologi, dirinya mengemukakan bahwa
sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meneliti
kemajuan-kemajuan manusia dan apa saja yang dilakukan oleh manusia dalam
kehidupannya.
13. Vilfredo Pareto
Vilfredo merupakan salah satu tokoh sosiologi yang
memberikan penjelasan adanya pemahaman tentang sosiologi sebagai tempat
observasi tindakan-tindakan manusia dengan rumus-rumus sistematika yang
matematis. Selain itu, juga memberikan penjelasan tentang pentingnya
keseimbangan sosial yang ada di dlam masyarakat.
14. Georg Simmel
Simmel lahir pada 1859 dan wafat pada 1919. Teori yang
dijelaskan oleh Georg Simmel ini salah satunya mengenai tindakan sosial dan
tingkat interaksi individual. Simmel berpandangan bahwa sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan yang harus dimiliki tujuan mendeskripsikan, mengklasifikasi,
menganalisis, dan melakukan penyelidikan tentang bentuk hubungan sosial yang
terjadi di dalam masyarakat.
Post a Comment