4 Akibat yang Ditimbulkan dari Terjadinya Konflik
![]() |
4 Akibat yang Ditimbulkan dari Terjadinya Konflik |
Konflik yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat merupakan gejala sosial. Terlebih, dalam kehidupan
masyarakat yang beragam. Beberapa pendapat menyatakan bahwa konflik akan
senantiasa ada di dalam masyarakat, hanya berbeda ruang dan waktunya.
Dalam kehidupan
ini, sulit menemukan kehidupan masyarakat yang tanpa konflik sepanjang masa.
Konflik dan kehidupan layaknya bilah mata uang. Namun, meski konflik dan
kehidupan tak bisa dipisahkan, bukan berarti kita menjadi diam, melainkan kita
harus saling bergandengan tangan untuk mencegah atau meminimalisir timbulnya
konflik dalam kehidupan masyarakat.
Konflik dalam masyarakat
memiliki efek positif dan negatif, baik secara perorangan maupun kelompok atau
golongan. Salah satu efek positif dari konflik yaitu bertambah kuatnya rasa
solidaritas kelompok dan rasa memiliki. Hubungan antaranggota kelompok atau
masyarakat menjadi makin kuat. Namun, konflik juga berakibat negatif. Berikut
ini dampak negatif konflik dalam masyarakat.
1) Perpecahan dalam Masyarakat
Perpecahan
merupakan dampak nyata dari konflik yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
Kerukunan masyarakat menjadi teganggu akibat terjadinya konflik. Kehidupan yang
sebelumnya saling rukun menjadi saling tidak bertegur sapa, saling membenci,
saling berprasangka buruk, dan lain sebagainya.
Misalnya, apabila
konflik terjadi di sekolah, hal ini akan menyebabkan hubungan teman menjadi kurang
baik, suasana kurang nyaman, harmonisme di sekolah berkurang, tidak semangat
belajar, dan keadaan menjadi tidak tertib.
2) Kerugian Harta Benda dan Korban Manusia
Kehancuran harta
benda sering terjadi akibat konflik dalam masyarakat. Kerusakan fasilitas umum,
rumah pribadi, kendaraan, serta fisik seseorang merupakan contoh nyata akibat
dari konflik. Konflik juga dapat mengakibatkan korba jiwa dalam masyarakat.
3) Kehancuran Nilai-Nilai dan Norma Sosial yang Ada
Nialai-nilai dan
norma sosial dapat hancur akibat konflik dalam masyarakat, seperti nilai kasih
sayang, kekeluargaan, saling menolong, dan persaudaraan. Nilai-nilai ini dapat
digantikan oleh rasa dendam, curiga, tidak saling percaya antar individu atau
kelompok, dan sebagainya. Aturan-aturan sosial juga dapat berubah, seperti
larangan bertemu dengan kelompok lain, larangan melakukan kerja sama dengan
kelompok lain, dan sebagainya.
4) Perubahan Kepribadian
Kerpibadian
seseorang dapat berubah akibat konflik. Misalnya, anak-anak korban konflik akan
menjadi pemurung, takut melihat orang lain, atau dendam. Orang yang terlibat
konflik dapat menjadi beringan, pemarah, dan agresif.
Paparan di atas
mempertegas bahwa konflik yang terjadi dalam masyarkat lebih membawa akibat
negatif daripada akibat positif. Oleh karena itu, kita harus mencegah
terjadinya konflik dalam masyarakat. Kehidupan masyarakat yang damai tanpa
konflik merupakan dambaan setiap orang. Kita dapat belajar dengan tenang,
bermain dengan senang bila tidak ada konflik. Setiap warga masyarakat
berkewajiban memelihara keberagaman dalam masyarakat tanpa menimbulkan masalah
akibat keberagaman tersebut.
Post a Comment