5 Cara Hidup Damai Di Tengah Banjir Informasi dan Dunia Permedsosan Duniawi
![]() |
5 Cara Hidup Damai Di Tengah Banjir Informasi dan Dunia Permedsosan Duniawi |
Pada era digital saat ini, informasi sangat mudah didapatkan oleh siapa pun. Bisa dikatakan, era sekarang ini merupakan era banjir bandang informasi, malah bisa juga disebut sebagai era tsunami informasi. Berbekal gawai dan kuota, lalu berselancar di internet atau menggunakan media sosial, kita bisa mendapatkan banyak sekali informasi. Baik informasi yang dibutuhkan dan diinginkan maupun yang tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan.
Namun, dengan kemudahan tersebut juga bisa mendatangkan risiko informasi yang berlebihan dan gaya hidup tidak sehat. Banyak orang merasa kesulitan untuk hidup damai di tengah banjir informasi dan gaya hidup seperti yang terpampang di media sosial. Seperti menjadi lebih mudah overthinking, kalau kata anak zaman sekarang. Oleh karena itu, dalam artikel ini, mimin UA akan berbagi beberapa tips tentang cara hidup damai di era banjir informasi dan gaya hidup di media sosial.
1. Atur Waktu dan Batasi Penggunaan Media Sosial
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan yaitu harus mampu mengatur waktu dan
membatasi penggunaan media sosial. Jangan biarkan media sosial mengambil
kendali atas hidupmu. Atur waktu di mana dirimu boleh dan tidak boleh nggunain media sosial. Kenali antara kebutuhan dan keinginan
dalam bermedia sosial. Jika sedang membutuhkan maka lakukan, jika itu hanya
keinginan maka kamu harus bisa ngerem
atau mengendalikan diri.
Ketika bermain media sosial, kamu harus mampu mengendalikan diri dan memperhitungkan
waktu yang dihabiskan untuk bermedsos ria. Jikalau memang masih merasa berat membatasi
diri karena sudah terlalu candu sama
media sosial, bisa mencoba mengalihkan dengan membaca buku/ebook, artikel dari media yang kredibel, atau berinteraksi dengan
orang di sekitar.
Misalnya lagi, kamu bisa menggunakan waktu untuk lebih berlama-lama ngobrol dengan
keluarga, membersihkan dan merapikan rumah, membantu ibu memasak,
bermain sama kucing atau binatang peliharaan, nyabutin rumput di depan rumah, atau melakukan aktivitas lainnya
yang kamu suka. Kegiatan
itu akan membantumu meminimalkan
pengaruh negatif dari media sosial dan mempertahankan keseimbangan dalam hidupmu.
Namun, semisal masih mau menghabiskan waktu bermedsos ria tanpa batas ya monggo, silakan. Toh itu hak kamu dan nanti yang merasakan dampaknya ya kamu sendiri.
2. Pilih Sumber Informasi Terpercaya
Ketika mencari informasi di internet, pastikan memilih
sumber yang terpercaya. Jangan hanya mengumpulkan informasi yang kamu temukan di media sosial atau website yang belum
terverifikasi. Sebaliknya, carilah sumber-sumber yang sudah terbukti
keasliannya, keilmuannya, dan mampu dipertanggungjawabkan kebenaran informasi
yang disajikan.
Misalnya, mengakses dan mengkonfirmasi ulang berbagai informasi
yang didapatkan ke situs web resmi, buku, atau kalau memang lagi selo ya akses jurnal ilmiah. Dengan melakukan ini, kamu akan
mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya.
Namun,
semisal kalau ada informasi langsung mau di telen mentah-mentah dan disebarluaskan
ke banyak orang tanpa mengkonfirmasi kebenarannya ya silakan. Nanti tanggung
sendiri resiko dunia akhiratnya. Teruskan saja biar dunia makin menggemaskan, nyebahi, dan penuh sampah informasi.
Kamu pasti akan sangat bangga turut menghancurkan pikiran, hati, persatuan, dan
kedamaian di semesta ini. Jika kamu melakukan itu, sungguh itu pencapaian yang
luar biasa, sulit dicerna dengan akal sehat. Sederhananya, goblok pangkat
seribu limaratus
3. Jangan Mudah Terpancing Gaya Hidup Di Media Sosial
Media sosial seringkali menampilkan gaya hidup yang
sangat mengesankan dan membuat orang lain tergoda untuk menirunya. Memikat
hati. Bikin kepincut. Namun, jangan mudah terpancing oleh gaya hidup yang
ditampilkan di media sosial. Ingatlah bahwa gaya hidup yang ditampilkan di
media sosial bisa jadi hanya tampilan untuk kebutuhan konten agar banyak yang like, comment, dan share, dengan tujuan tertentu, seperti agar mendapatkan iklan,
kapitalisme, popularitas, dan demi viral semata. Bisa jadi pula penampilannya
di media sosial tidak mencerminkan kehidupan nyata orang tersebut dalam
keseharian.
Fokuslah pada kebahagiaan dan kepuasan pribadi, bukan pada penampilan yang dipengaruhi dari orang lain atau hanya sebatas tren semata. Jadilah dirimu sendiri. Jangan pernah malu dan minder untuk menjadi diri sendiri.
4. Jangan Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Salah satu kesalahan besar yang dilakukan orang saat atau
sedang atau usai bermain media sosial adalah membandingkan diri dengan orang
lain. Terusin aja mbanding-bandinginnya biar overthinking terus, hidupnya semrawut, berantakan, dan lupa sama
potensi diri sendiri, lupa kalau kamu itu punya versi terbaik dari dan untuk
dirimu sendiri, lupa kalau kamu itu sangat berharga. Terus-terusin aja
banding-bandingin dirimu sama orang lain, toh rumah sakit jiwa masih muat kalau
cuman buat nampung kamu, kuburan juga masih luas.
Cuman mau ngingetin kalau setiap orang memiliki jalan
hidup yang berbeda-beda. Jangan merasa kurang bernilai atau tidak sukses hanya
karena kamu tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Cuman mau ngingetin
kalau hidup ini tentang mengejar kebahagiaan dan ketenteraman, bukan mengejar
kekayaan dan popularitas.
5. Fokus pada Hal-Hal Positif
Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif di dalam hidup kamu. Jangan terlalu fokus pada hal-hal negatif atau masalah yang terjadi di sekitar kamu. Daripada membuang waktu dan energi untuk meratapi hal-hal negatif tersebut, fokuslah pada kebahagiaan dan ketenteraman pribadi. Lakukan hal-hal yang membuat kamu bahagia, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman-teman, quality time sama keluarga, melakoni hobi yang disukai, baca buku. Bisa juga nulis hal positif yang udah kamu rasain hari ini. Inget-inget, setiap hari kamu diberikan keberlimpahan sama Gusti yang mungkin ndak kamu sadari karena sibuk ngeluh dan ngebandingin diri sama orang lain.
Sekian dulu tips yang mimin UA bagikan. Semoga bermanfaat dan harimu dilimpahi beragam kedamaian dan ketenteraman.
*Redaksi
Post a Comment