Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Genre Cerpen, Struktur Cerpen, Fungsi Cerpen, Unsur-Unsur Pembangun Cerpen, dan Kaidah Kebahasaan Cerpen

Kesempatan kali ini mimin Untaian Abjad akan berbagi tentang pengertian cerpen secara umum dan menurut para ahli, ciri-ciri cerpen, jenis cerpen, fungsi cerpen, struktur cerpen, unsur-unsur cerpen, dan kaidah kebahasaan cerpen. Langsung saja ke pokok bahasannya, yuh. Selamat belajar.

Pasti kamu sudah familiar dengan cerpen, iya kan? Iya dong masa enggak.

Okeee. Sederhananya, cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang banyak digemari sampai saat ini. Eits, bukan berarti puisi, cerbung, dan novel tidak digemari ya. Sama kok, banyak digemari juga sama para penikmat, penyuka, penghobi karya sastra. Namun, apakah kamu tahu secara detail apa itu cerpen yang sebenarnya? Yuk, mending kita kembali belajar bersama mengenal cerpen lebih mendalam, biar ilmunya makin lekat dan makin cinta sama cerpen.

Sederhananya, cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Cerpen merupakan salah satu jenis dari karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Siapa pun boleh membuat cerita pendek. Cerpen bukan hanya ditulis oleh sastrawan dan cerpenis. Kalau menurut temen-temen mimin, dalam menulis atau membaca cerpen kita hanya butuh sekali duduk sambil menikmati secangkir kopi atau secangkir teh atau segelas susu atau segelas boba. Tidak percaya? Sila mending langsung coba aja baca cerpen, pasti selesai dalam sekali duduk.

PENGERTIAN CERPEN SECARA UMUM

Secara umum, cerpen sering diartikan sebagai salah satu karya sastra dalam bentuk tulisan yang menceritakan sebuah cerita fiksi dan dikemas secara singkat atau ringkas, jelas, dan padat. Biasanya, cerpen hanya mengisahkan secara singkat tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.

Selain itu, cerpen juga sering disebut sebagai fiksi prosa karena ceritanya hanya berfokus pada satu konflik atau permasalahan yang dialami oleh tokoh. Konflik tersebut biasanya dikemas dengan diawali dari pengenalan karakter hingga penyelesaian masalah yang dialami tokoh. Umumnya, konflik atau permasalahan yang diceritakan dalam cerpen tidak terlalu rumit dan ribet.

PENGERTIAN CERPEN MENURUT PARA AHLI

Berikut ini mimin untaian abjad akan merangkum beberapa pengertian cerpen menurut para ahli di bidangnya.

  1. Menurut KBBI, cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman.
  2. Menurut J.S. Badudu, cerpen adalah cerita pendek yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.
  3. Menurut H.B. Jassin, cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang memiliki bagan dimana terdapat struktur yang lengkap mulai dari perkenalan, permasalahan, dan penyelesaian dari masalah tersebut.
  4. Menurut Jakob Sumardjo, cerpen adalah kisah cerita yang tidak benar-benar terjadi di dunia nyata. Namun, cerita tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja bahkan di dunia nyata dan ceritanya relatif singkat dan pendek.
  5. Menurut Hendy, cerpen merupakan cerita pendek yang ditulis secara singkat dan pendek. Tulisan pada cerpen tidak diceritakan terlalu panjang serta berisi tentang kisah narasi tunggal.
  6. Menurut Edgar Allan Poe (Amerika Serikat 1809-1849), cerpen merupakan sebuah cerita yang selesai dibaca hanya dalam sekali duduk –kurang dari satu jam.
  7. Menurut A.K. Hadimaja atau Aoh K. Hadimaja atau Aoh Kartahadimadja (1911-1973), cerpen merupakan sebuah prosa pendek dimana kisah ceritanya ditulis secara fiksi dan fantasi.
  8. Menurut Nugroho Notosusanto atau Brigjen TNI Prof. Dr. Raden Panji Nugroho Notosusanto (1930-1985) cerpen merupakan sebuah kisah yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari lima ribu kata atau sekitar tujuh belas halaman kuarto spasi ganda. Cerita hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.
  9. Menurut Saini Kosim, cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang bersifat fiksi dan tidak terjadi di dunia nyata, akan tetapi dapat terjadi kapan saja serta dimana saja dalam kisah cerita yang relatif singkat dan jelas.

CIRI-CIRI CERPEN

Supaya lebih mengenal apa sebenarnya cerpen, alangkah lebih baiknya setelah mempelajari pengertian cerpen juga mempelajari ciri-ciri cerpen. Cerpen memiliki ciri-ciri tertentu yang khas untuk membedakan dengan karya sastra yang lain. berikut ini ciri-ciri cerpen.

  1. Bersifat fiktif atau khayalan belaka.
  2. Jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata.
  3. Selesai dibaca dalam sekali duduk –kurang dari satu jam.
  4. Tema cerita biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Memiliki struktur cerita yang lengkap, mulai dari perkenalan, konflik, dan ending.
  6. Memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
  7. Menggunakan pilihan kata (diksi) yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
  8. Terdapat pesan moral di akhir cerita yang membuat pembaca ikut merasakan kisah di dalamnya.

STRUKTUR CERPEN

Cerpen memiliki enam elemen dasar yang membangun sebuah cerpen, yaitu:

  1. Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal cerita yang dikisahkan. Abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Abstrak bersifat opsional atau bisa jadi tidak ada dalam sebuah cerpen.
  2. Orientasi memaparkan tentang latar cerita, seperti latar waktu, latar tempat, dan latar suasana yang digunakan dalam sebuah cerita.
  3. Komplikasi berisi tentang pemaparan awal suatu konflik atau permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini dan juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.
  4. Evaluasi berisi tentang terjadinya konflik peristiwa yang makin memuncak. Konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.
  5. Resolusi merupakan bagian akhir konflik. Dalam resolusi terdapat penjelasan atas solusi permasalahan yang dialami atau dihadapi tokoh cerita.
  6. Koda berisi tentang nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen.


GENRE CERPEN

Secara umum cerpen memiliki beberapa genre, seperti romantis (romance), cerpen fiksi ilmiah (Science of life (Sci-fi)), cerpen fantasi (fantasy), cerpen misteri (thriller - suspense - mystery), cerpen sejarah (historical), cerpen horor, dan cerpen realis (ralistic fiction). Berikut ini penjelasan detail beberapa genre cerpen tersebut.

Cerpen Romantis atau Romance

Genre romantis merupakan salah satu genre yang paling disukai oleh banyak orang. Umumnya genre ini mengangkat kisah kehidupan sehari-hari atau slice of life dengan sentuhan drama yang penuh cinta. Penulisannya atau pemilihan diksinya ada yang sangat puitis dan romantis sehingga membuat pembaca bisa ikut baper, kesengsem, senyum-senyum sendiri, bahkan ada yang mengutip kalimat-kalimatnya untuk merayu kekasihnya.

Cerpen Fiksi Ilmiah atau Science Fiction (Sci-fi)

Genre ini ceritanya terhubung pada dunia modern yang penuh dengan teknologi maju dan biasanya mengambil latar masa depan atau masa yang akan datang. Genre ini biasanya mengangkat tentang kemajuan pengetahuan yang canggih dan belum ada di dunia nyata. Sederhananya, genre ini sangat menekankan dan mengutamakan imajinasi, kreativitas, dan pengetahuan ilmiah penulis.

Genre Fantasia atau Fantasy

Cerita ini taka da di dunia nyata atau bisa dikatakan tidak masuk akal. Genre ini sama dengan sci-fi, hanya saja cerita yang ada di dalamnya benar-benar membuat kita seperti masuk dalam dunia yang berbeda. Biasanya cerita genre ini mengambil latar belakang kerajaan, alam semesta dengan pengemasan yang lekat dengan konsep mitos dunia, unsur magis, dan supranatural. Meskipun imajinasi sangat bebas, tetapi alur cerita tetap dijelaskan dengan rasional dan logis, serta mengandung pesan moral.

Cerpen Misteri atau Thriller – Suspense – Mystery

Genre ini memiliki tema yang sama, biasanya mengangkat tema tentang pembunuhan, penculikan, atau tindakan kriminal lainnya. Jalan ceritanya melibatkan pengejaran atau pelarian dan ada karakter yang memunculkan plot twist yang seru karena banyak misteri yang terbongkar satu persatu.

Cerpen Sejarah atau Historical

Genre ini biasanya berlatar dunia sesungguhnya hanya pada masanya yang berbeda yaitu masa lalu. Dalam ceritanya biasanya ada tokoh sejarah penting yang digambarkan secara fiksi namun tetap berdasarkan sejarah faktual. Dalam genre ini ada sub-genre historical romance, ceritanya melibatkan percintaan namun saling bertentangan dengan latar faktual.

Cerpen Horor

Alur cerita dalam genre ini dibalut dengan penuh ketegangan yang membuat pembaca bisa turut merinding. Genre ini berhubungan dengan dunia gaib dan makhluk halus. Dalam pengisahannya bisa menakuti secara wujud atau dalam teror maupun ancaman.

Cerpen Realis atau Realistic Fiction

Genre ini hampir mirip dengan slice of life, hanya saja ceritanya tetap berpegang pada cerita yang realistis dan bisa benar terjadi di dunia nyata. Cerita ini masih menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seperti keluarga, percintaan, kehidupan masyarakat, atau tentang alam dengan masalah dan penyelesaian yang memang bisa terjadi di dunia nyata.

FUNGSI CERPEN

Meski cerita yang terkandung dalam cerpen tergolong singkat, tetapi cerpen memiliki fungsi seperti karya sastra lainnya. Berikut ini fungsi dari cerpen.

  1. Fungsi Reaktif, sebagai sarana penghibur seperti senang dan gembira bagi para pembaca.
  2. Fungsi Estetis, sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada cerpen sehingga memberikan kepuasan kepada pembaca.
  3. Fungsi Didaktif, sebagai pelajaran atau pendidikan atas nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang bermanfaat bagi para pembaca.
  4. Fungsi Moralitas, sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk mengetahui baik-buruk yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
  5. Fungsi Religiusitas, sebagai pemberi pelajaran religius atau nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran agama yang dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.


UNSUR PEMBANGUN CERPEN

Cerpen terdiri dari dua unsur pembangun dari dalam (unsur instrinsik) dan unsur pembangun dari luar (unsur ekstrinsik). Berikut ini penjelasan detail tentang kedua unsur tersebut.

UNSUR INTRINSIK

Unsur intrinsik cerpen merupakan unsur pembangun cerita dari dalam. Seringkali, unsur intrinsik disebut sebagai unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut ini beberapa unsur intrinsik.

1. Tema

Tema merupakan ide atau pokok pikiran yang menjadi unsur utama cerita yang akan disampaikan penulis di dalam cerpennya. 

2. Alur atau Plot

Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Umumnya, alur pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik masalah, dan diakhiri dengan penyelesaian. Dalam cerita pendek dikenal ada beberapa jenis alur yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.

3. Latar atau Setting

Alur atau setting merupakan penjelasan mengenai tempat, waktu, dan suasana yang terjadi atau ada di dalam cerpen.

4. Tokoh

Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerita. Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.

5. Watak

Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu watak baik atau protagonis, watak jahat atau antagonis, dan watak netral.

6. Sudut Pandang atau Point of View (Pov)

Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Sudut pandang orang pertama terdiri dari pelaku utama ("aku) merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan ("aku" menceritakan orang lain. Sudut pandang orang ketiga serba tahu ("dia" menjadi tokoh utama) dan pengamat ("dia" menceritakan orang lain).

7. Amanat

Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat.



UNSUR EKSTRINSIK

Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun cerita dari luar. Dalam sebuah cerpen, seringkali terdapat penambahan atau bumbu peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Itulah unsur ekstrinsik. Berikut ini beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen.

  1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal dari pengalaman pribadi pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah orang lain.
  2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan membantu berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
  3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
  4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.
  5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah cerita pendek.


KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN

Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui pemilihan gaya bahasa dan diksi yang digunakan. Pada cerpen umumnya penulis menggunakan pendeskripsian fisik tokoh secara kuat. Hal ini akan membantu menggambarkan suasana yang tepat dan sesuai dengan ceritanya.

Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kata keterangan yang membantu menunjukan latar tempat atau waktu seperti di pagi hari, sore hari atau di sebuah tempat pada peristiwa kejadian. Selain itu juga harus menerapkan penggunaan kalimat langsung dan tak langsung atau berupa dialog.

Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata kiasan atau konotatif untuk menambah kesan keestetikan sehingga akan menambah nilai kepuasan para pembaca. Selain itu juga menggunakan kalimat informal maupun semi formal sesuai dengan peristiwa kejadian.