Materi Teks Negosiasi : Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Tujuan, daniri-ciri

Membuat Kesepakatan dengan Melakukan Negosiasi

Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Dalam proses sosialisasi tersebut tidak jarang terdapat perbedaan dan kepentingan antara satu individu dengan individu lainnya. Jika tidak diselesaikan dengan cara baik, akan mudah menjadi konflik.  Oleh karena itu, manusia sering menyelesaikan perbedaan kepentingan tersebut dengan jalur berunding atau negosiasi. Negosiasi dilakukan oleh kedua belah pihak untuk menyeimbangkan kepentingan masing-masing. Melalui negosiasi inilah akan menghasilkan jalan tengah yang merupakan solusi bagi kedua belah pihak.

Negosiasi dalam kehidupan sehari-hari banyak contohnya, salah satunya kegiatan jual beli di pasar tradisional. Di antara penjual dan pembeli akan terjadi negosiasi untuk menentukan harga. Proses negosiasi juga sering terjadi dalam hubungan antarnegara. Negosiasi ini biasanya dilakukan untuk menentukan program kerja sama atau bahkan menyelesaikan sengketa negara. Penyelesaian sengketa Sipadan-Ligitan antara Indonesia dan Malaysia adalah contoh negosiasi yang nyata.

Bernegosiasi dapat melatih kemampuan kita dalam bersosialisasi dalam kehidupan masyarakat. Kita bisa menyampaikan pendapat dengan baik serta bisa mempertahankannya. Kemampuan negosiasi perlu diasah agar dapat memiliki kepandaian dan kesantunan dalam menyampaikan atau mempertahankan pendapat. Kemampuan ini sangat memengaruhi hasil kesepakatan kedua belah pihak.

Kemampuan bernegosiasi yang baik juga bisa memberikan manfaat besar pada kita, khususnya dalam bidang usaha atau bisnis. Oleh karena itu, Anda harus tahu cara melakukan negosiasi dan upaya-upaya yang diperlukan.

Deskripsi Negosiasi

Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan dengan berdialog. Dialog dilaksanakan untuk menyelesaikan perbedaan kepentingan setiap pihak sehingga dapat ditemukan keputusan yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak berkepentingan perlu membuat kesepakatan mengenai persoalan yang menuntut penyelesaian bersama. Tujuan negosiasi adalah mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari cara untuk menemukan butir-butir yang sama sehingga kesepakatan dapat dibuat dan diterima bersama. Sebelum negosiasi dilakukan, perlu ditetapkan terlebih dahulu orang-orang yang menjadi wakil dari setiap pihak. Selain itu, bentuk atau struktur interaksi yang direncanakan juga perlu disepakati, misalnya dialog langsung atau melalui mediasi.

Ciri-ciri Negosiasi

  1. Negosiasi menghasilkan kesepakatan, baik kedua belah pihak saling sepakat maupun kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
  2. Tiap-tiap pihak yang bernegosiasi memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
  3. Negosiasi merupakan sarana untuk penyelesaian.
  4. Negosiasi bertujuan praktis, yaitu mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Dalam sebuah negosiasi dilakukan serangkaian kegiatan yang mendukung lancarnya proses negosiasi. Kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Mengajak untuk membuat kesepakatan.
  2. Memberikan alasan mengapa harus ada kesepakatan.
  3. Membandingkan beberapa pilihan.
  4. Memperjelas dan penguji pandangan yang dikemukakan.
  5. Mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersama.
  6. Menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi.

Tujuan diadakannya proses negosiasi sebagai berikut.

  1. Memperoleh jalan keluar berupa kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan.
  2. Mempersatukan perbedaan pendapat yang ada antara pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menghindari kerugian seperti memberatkan salah satu dari pihak yang berkepentingan.

Negosiasi dapat dilakukan untuk berbagai kepentingan, antara lain sebagai berikut.

  1. Perdagangan, misalnya negosiasi antara penjual dan pembeli.
  2. Pekerjaan, misalnya negosiasi antara pelamar kerja dan pihak perusahaan mengenai gaji atau pemain bola dengan manajer klub yang memintanya bergabung dalam klub tersebut.
  3. Peraturan, misalnya negosiasi antara ketua OSIS dan pihak sekolah mengenai rencana iuran untuk acara sekolah atau kelompok warga dan ketua RT mengenai jadwal lomba.
  4. Konflik, misalnya negosiasi yang terjadi saat terjadi masalah yang harus dipecahkan.

Unsur-unsur pembangun teks negosiasi

  1. Partisipan, biasanya pihak yang menyampaikan pengajuan dan pihak yang menawar. Pada beberapa negosiasi untuk memecahkan konflik atau pertikaian ada partisipan ketiga yang berperan sebagai perantara, penengah atau pemandu.
  2. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak.
  3. Adanya pengajuan penawaran.
  4. Ada kesepakatan sebagai hasil negosiasi. Ketika tidak tercapai kesepakatan berarti tidak terjadi negosiasi.

Struktur utama dalam teks negosiasi adalah pengajuan dan penawaran. Berdasarkan kaidah kebahasaan teks negosiasi ada beberapa hal yang harus dipenuhi, antara lain penggunaan kalimat persuasif (bersifat membujuk secara halus) dan argumentasi yang logis.

Sebuah proses negosiasi harus melalui tahapan pengajuan dan penawaran dari kedua belah pihak. Tahapan akhir yang ingin dicapai dari negosiasi adalah tahap persetujuan yang dapat  menguntungkan kedua belah pihak. Tidak jarang untuk mencapai tujuan tersebut, pada saat pengajuan dan penawaran kesepakatan terjadi dengan disertai persyaratan tertentu oleh salah satu pihak.

Tahapan utama dalam negosiasi adalah terjadinya pengajuan, penawaran, dan persetujuan hingga menghasilkan kepentingan diantara pihak-pihak tertentu. Melalui sebuah perundingan negosiasi, diharapkan konflik dapat terhindarkan.

Sebuah perundingan dapat memberikan manfaat jika antara kedua belah pihak memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik sehingga permasalahan-permasalahan akan dengan mudah terselesaikan. Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan negosiasi, antara lain sebagai berikut..

  1. Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain.
  2. Tidak ada pihak yang dirugikan.
  3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis dan dapat dilakukan.
  4. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.

Sebuah teks negosiasi dapat dibuat dalam bentuk dialog atau percakapan langsung atau dalam bentuk cerita narasi yang digabungkan dengan dialog. Kedua teks negosiasi tersebut adalah bentuk negosiasi lisan yang dituangkan dalam tulisan. Selain bentuk tersebut, proses negosiasi ada yang dilaksanakan secara tertulis. Surat penawaran dan barang serta surat lamaran pekerjaan merupakan teks negosiasi. Jadi, teks negosiasi baik lisan maupun tulisan, dapat berbentuk wacana seperti dialog langsung, drama, monolog, dan surat resmi tertulis.

Struktur Teks Negosiasi

Teks negosiasi lisan maupun tulisan hendaknya memenuhi struktur dan kaidah kebahasaan yang tepat. Struktur teks negosiasi secara umum yakni sebagai berikut.

  1. Pembukaan merupakan bagian awal dari sebuah teks negosiasi yang biasanya berisi salam atau sapa dan juga pengenalan diri.
  2. Isi, terbagi menjadi dua bagian yaitu penyampaian materi serta tawar-menawar dan penyelesaian masalah. Penyampaian materi merupakan bagian yang berisi pertanyaan atau pemberitahuan mengenai objek atau permasalahan. Adapun tawaran-menawar dan penyelesaian masalah adalah bagian yang kedua belah pihak saling bernegosiasi hingga akhirnya mendapat suatu keputusan.
  3. Penutup (Bagian ini merupakan bagian akhir dari teks negosiasi.)

Secara lebih kompleks struktur teks negosiasi dalam jual beli antara lain sebagai berikut.

  1. Orientaaasi merupakan perbincangan awal antara pihak pertama dengan pihak kedua.
  2. Permintaan merupakan pihak pertama mencari barang yang ingin dibeli.
  3. Pemenuhan yaitu ketika pihak kedua memenuhi terhadap barang yang dicari pihak pertama.
  4. Penawaran yaitu saat proses tawar-menawar terjadi.
  5. Persetujuan yaitu ketika kedua belah pihak menyetujui harga yang telah ditentukan.
  6. Pembelian yaitu saat pihak pertama memberikan uang sebagai tanda jadi.
  7. Penutup yaitu akhir dari negosiasi yang ditandai perpisahan.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Sebuah teks dikatakan baik ketika mengikuti kaidah kebahasaan dalam teks tersebut. Kaidah kebahasaan di dalam teks negosiasi yaitu sebagai berikut.

  1. Negosiasi umumnya berisi pasangan tuturan.
  2. Negosiasi dilakukan dengan bahasa persuasif.
  3. Menggunakan bahasa introgratif.
  4. Dilakukan dengan bahasa permohonan.
  5. Menggunakan bahasa argumentatif.
  6. Menggunakan bahasa yang santun dan sopan

Selain dalam bentuk percakapan teks negosiasi juga berbentuk tulis, seperti halnya surat penawaran. Unsur surat penawaran yaitu sebagai berikut.

  1. Kop Surat. Dalam kop surat berisi nama lembaga/instansi/organisasi. Penulisannya menggunakan huruf kapital.Selain itu juga harus ada alamat dan kontak/telepon serta website/surel (e-mail) jika ada. Penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil.
  2. Logo lembaga/instansi/organisasi
  3. Nomor surat.
  4. Lampiran.
  5. Hal (inti atau perihal surat tersebut), ditulis seperti judul karangan.
  6. Alamat penerima surat. Hindari meggunakan kata ‘kepada’.
  7. Tanggal surat (posisi di kanan atas sejajar dengan nomor surat).
  8. Salam pembuka surat, diakhiri dengan menggunakan tanda baca koma (,).
  9. Tubuh surat yang terdiri dari bagian pembuka, isi atau maksud surat dan penutup.
  10. Salam penutup surat, diikuti nama, jabatan dan tanda tangan penanggung jawab surat.

Langkah-langkah penulisan teks negosiasi.

  1. Menentukan tujuan.
  2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan.
  3. Menentukan konflik.
  4. Menentukan solusi dalam penawaran.
  5. Menentukan model kesepakatan