Kiat Sukses Menghadapi Ujian Nasional

Kiat Sukses Menghadapi Ujian Nasional


BERDOA, BELAJAR DULU, BELAJAR LAGI, 
BELAJAR TERUS, & TERUS BERDOA.

Seorang pelajar pasti memiliki rasa takut jelang dilaksanakannya ujian di sekolah, terlebih ketika sudah mengikuti simulasi. Pikiran pun langsung terbayang ke dalam soal-soal yang kelak akan dihadapi ketika ujian berlangsung.

Perjuangan bangun pagi pulang petang, lemburan mengerjakan tugas dan belajar selama bertahun-tahun agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi hanya akan ditentukan dalam proses ujian yang hanya beberapa hari. Memang rasanya seperti tidak adil, namun itulah tantangan yang harus dihadapi dan dilewati, karena memang sudah dari sononya seperti itu.

Kondisi yang seperti itu dalam diri pasti ada semacam kekhawatiran yang kadang berlebihan dalam menghadapi ujian . Kekhawatiran yang over justru akan merusak mental dan otak. Kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi dengan mental dan otak. Jika diri tidak bisa mengontrol mental dan otak diri akan membuat diri sendiri dirundung kekhawatiran dan ketakutan. 

Hal yang paling berbahaya adalah ketika diri takut dengan ketakutan yang diri ciptakan sendiri. Terlebih ketakutan tersebut tentang suatu hal yang belum dihadapi. Seseorang tidak akan pernah maju dan berkembang jika menikmati ketakutan. Ketakutan harus dilawan. Sebab, ketakutan yang diri ciptakan kadang tidak semenakutkan apa yang dihadapi.

Memang, ujian yang akan dihadapi pelajar kerap membuat gelisah, stres, grogi dan sederet keluhan lainnya. Banyak pelajar yang merasa gugup atau merasa dirinya belum benar-benar siap untuk berperang melawan soal-soal ujian  pada waktu hari H ujian dilaksanakan. 

Kegugupan dan kesiapan tersebut akan bisa diminimalisir jika diri sudah mempersiapkan sejak dini dengan proses belajar yang rutin dan serius dalam memahami ilmu-ilmu yang akan diujiankan.

Kesalahan fatal dalam ujian  yang menjadikan kegugupan dan rasa ketidaksiapan biasanya dikarenakan pelajar menerapkan model wayangan dalam menghadapi ujian. Artinya pelajar melaksanakan proses belajar dengan sistem SKS atau Sistem Kebut Semalam.

Pertanyaan sederhana. Apakah otak kita mampu menyerap secara langsung dalam waktu singkat sebegitu banyak materi yang harus dipelajari untuk ujian? Otak kita cape atau tidak jika semalaman belajar dan esok harinya langsung berperang melawan deretan soal? Kalau otak cape apakah akan mampu bekerja secara maksimal dalam mengerjakan soal?

Belajar memang harus dilaksanakan secara kontinu agar apa yang diserap otak semakin merasuk ke dalam otak. Jika diri malas belajar maka ketakutan, ketidaksiapan dan keraguan akan muncul di dalam benak.

Memang dalam menghadapi ujian bukan hanya bertolak pada satu faktor saja. Banyak faktor yang turut andil dalam sukses tidaknya menghadapi ujian. Berikut adalah beberapa tips atau faktor lain yang akan membuat ujian menyenangkan.  

Ingat Tuhan

Adalah sebuah kesombongan jika diri beranggapan bahwa sebuah keberhasilan yang diri raih semata-mata usaha dan kerja keras diri sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, diri memohon doa agar diberi kemudahan dalam mengerjakan soal, ketenangan batin dan pikiran, kesehatan, dan kelulusan dengan nilai yang sesuai harapan. Tuhan Mahatahu dan tentu akan mendengar dan mengabulkan doa hamba-hambanya.

Mohon Doa Restu dari Orangtua

Saat pengumuman kelulusan maka diri akan melihat senyum orangtua yang jarang diri lihat diwaktu-waktu lain. Jadikanlah perjuangan dalam menghadapi ujian ini sebagai ajang untuk mempersembahkan hal terbaik kepada kedua orangtua dan keluarga tercinta. Mohon doa restu pada orangtua agar diberi kemudahan dan kelancaran. 

Kedua orangtua pasti akan senang mendoakan putra-puterinya yang sedang berjuang untuk masa depan yang lebih baik lagi. 

Hadapilah Ujian dengan Tenang

Ketenangan adalah kunci kesuksesan dalam menghadapi apapun. Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi dan dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan diri menyusun strategi dan menjalaninya dengan senang.

Bersikaplah Proaktif

Proaktif merupakan suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi ujian. Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha yang diri lakukan akan membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan. 

Diri harus ingat bahwa hasil tidak akan menghianati proses. Maka diri harus menanyakan kepada diri sendiri bagaimana proses diri dalam persiapan menghadapi ujianyang akan datang.

Dalam menyikapai standar minimal yang telah ditentukan, justru yang terbaik adalah kita sendiri yang membuat patokan nilai minimal. Misalnya menargetkan nilai 70 atau 80 atau 90 atau 100. Sehingga yang muncul adalah tantangan bukan beban.

Buatlah Rencana

Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan ujiandari pusat dengan bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. 

Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.

Perbanyak Baca dan Latihan Soal

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian). 

Namun ketika diri tidak ikut dalam lembaga bimbingan belajar, tidak usah khawatir dan minder dengan yang ikut lembaga bimbingan belajar. Sebab dengan adanya internet diri bisa mencari banyak reverensi soal ujiandan tetap bisa belajar dengan maksimal

Belajar Kelompok

Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita. 

Efektifkan Belajar di Sekolah

Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus kalaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. 

Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment