Sejarah Matematika

Sejarah Matematika
10 Fakta Hari Matematika Sedunia, Yakin Nih Gak Suka Bidang Studi Ini?
Sumber Gambar : Idtimes

Matematika adalah alat yang dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan sepertihalnya dalam sebuah pemerintahan, industri, sains. Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika dimasa silam. 

Dalam perjalanan sejarahnya, matematika berperan membangun peradaban manusia sepanjang masa. Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar". 

Metode yang digunakan adalah eksperimen atau penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan setelah melihat kasus-kasus yang khusus. Kesimpulan penalaran induktif memiliki derajat kebenaran barangkali benar atau tidak perlu benar.

Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). 

Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.

Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika. Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar".

Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam.

 Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.

Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini

Sejarah Matematika secara Geografis yakni sebagai berikut.

Mesopotamia

  1. Menentukan sistem bilangan pertama kali
  2. Menemukan sistem berat dan ukur
  3. Tahun 2500 SM sistem desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji

Babilonia

  1. Menggunakan sitem desimal dan π=3,125
  2. Penemu kalkulator pertama kali
  3. Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
  4. Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
  5. Geometrinya bersifat aljabaris
  6. Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
  7. Sudah mengenal teorema Pythagoras

Mesir Kuno

  1. Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi
  2. Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM
  3. Mengenal tripel Pythagoras
  4. Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika
  5. Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10

Yunani Kuno

  1. Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik)
  2. Pencetus awal konsep nol adalah Al Khwarizmi
  3. Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut
  4. Hipassus penemu bilangan irrasional
  5. Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan)
  6. Archimedes membuat geometri bidang datar
  7. Mengenal bilangan prima

India

  1. Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad
  2. Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran
  3. Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal
  4. Brahmagyupta menemukan bilangan negatif
  5. Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra”
  6. Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras, teorema Pythagoras, transformasi dan segitiga pascal.

China

  1. Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM
  2. Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner, aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus
  3. Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan kuadrat, kubikdan qualitik
  4. Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan Kuadrat

Sejarah Matematika jika dilihat berdasarkan Tokoh yakni sebagai berikut.

  1. Thales (624-550 SM) disebut matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi, dimana tradisi ini menjadi lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid. Landasan matematika sebagai ilmu terapan rupanya sudah diletakan oleh Thales sebelum muncul Pythagoras yang membuat bilangan.

  2. Pythagoras (582-496 SM) adalah orang yang pertama kali mencetuskan aksioma-aksioma, postulat-postulat yang perlu dijabarkan ter lebih dahulu dalam mengembangkan geometri. Pythagoras bukan orang yang menemukan suatu teorema Pythagoras namun dia berhasil membuat pembuktian matematis. Persaudaraan Pythagoras menemukan Ö2 sebagai bilangan irrasional.

  3. Socrates (427-347 SM) merupakan seorang filosofi besar dari Yunani. Dia juga menjadi pencipta ajaran serba cita, karena itu filosofinya dinamakan idealisme. Ajarannya lahir karena pergaulannya dengan kaum sofis. Plato merupakan ahli piker pertama yang menerima paham adanya alam bukan benda.

  4. Ecluides (325-265 SM) disebut sebagai “Bapak Geometri” karena menemuka teori bilangan dan geometri. Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori proporsi dan lain-lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka.

  5. Archimedes (287-212 SM) mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga menemukan perhitungan π (pi) dalam menghitung luas lingkaran. Ia adalah ahli matematika terbesar sepanjang zaman dan di zaman kuno. Tiga kaaarya Archimedes membahas geometri bidang datar, yaitu pengukuran lingkaran, kuadratur dari parabola dan spiral.

  6. Appolonius (262-190 SM) memiliki konsep mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak memberi sumbangan bagi astronomi modern. Ia merupakan seorang matematikawan tang ahli dalam geometri. Teorema Appolonius menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga.

  7. Diophantus (250-200 SM) merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia. Seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentang system aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkat pertama.

 Sumber penulisan artikel dari Astuti Setyo Ningsih

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain