Jenis-Jenis Sastra

Gambar terkait
Sumber gambar : jagad

Jenis-jenis sastra merupakan hasil dari klesifikasi terhadap bentuk dan isi dari sebuah karya sastra. Berdasarkan bentuknya karya sastra terbagi atas prosa, puisi dan drama. alah satu contoh jenis sastra yang dibedakan berdasarkan bentuknya adalah prosa. Prosa merupakan karangan bebas, tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. Prosa memiliki sifat menguraikan atau menjelaskan suatu masalah atau peristiwa. 

Dilihat dari luas atau sempitnya masalah yang diuraikan, prosa terdiri dari roman, novel, dan cerpen. Selain itu, prosa juga diartikan sebagai karangan bebas (tidak terkait oleh kaidah yang ada) (KBBI, 2005: 899). Prosa dibagi menjadi dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa Indonesia yang belum terpengaruh budaya barat, sedangkan prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun.

Jenis yang kedua adalah puisi. Adapun Puisi adalah karya sastra bentuk tulis yang dihasilkan dari perenungan atu kontemplasi seorang penyair atas suatu keadaan atau peristiwa yang diamati, dihayati, atau dialaminya. Hasil dari perenungan atau kontemplasi itu kemudian oleh seorang penyair dituangkan dalam untaian kata yang padat indah bermajas dan berima. 

Penyair ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya melalui pilihan kata yang tepat. Ia mempertimbangkan perbedaan arti kata sampai sekecil-kecilnya dengan sangat cermat. Penyair sering kali menggunakan kata-kata yang tidak biasa tetapi yang memiliki nilai rasa yang begitu tinggi.

Prosa liris, merupakan bentuk karya sastra yang disajikan seperti bentuk puisi, namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa. Drama, adalah bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunakan dialog atau monolog. Drama biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan.

Berdasarkan sejarahnya, karya sastra terbagi atas kesusastraan lama, kesusastraan peralihan, kesusastraan baru. Kesusastraan lama berarti kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah bangsa Indonesia. kesusastraan peralihan berarti kesusastraan yang hidup dalam zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Kesusastraan baru berarti kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat baru Indonesia.

 Aristoteles merumuskan bahwa karya sastra ada tiga jenis, yaitu:

  1. Karya sastra yang bersifat dramatik adalah semua teks yang bersifat percakapan atau berbentuk dialog-dialog dan membentangkan sebuah alur.
  2. Karya sastra naratif semua teks yang tidak bersifat dialog dan isinya merupakan suatu kisah sejarah, sebuah deretan peristiwa atau kejadian yang menghasilkan sebuah cerita yang utuh. Jenis karya sastra ini biasanya berbentuk roman, novel, prosa, lirik, dan cerita pendek.
  3. Karya sastra yang berbentuk puisi adalah teks monolog yang isinya tidak pertama-tama sebuah alur. Selain itu, karya sastra puisi bercirikan penyajian tipografi tertentu, berbentuk bait, mengandung simbol dan kiasan, adanya diksi, penggunaan bahasa metafora, metonimia, hiperbola, personifikasi, sinekdok, dan lain-lain. Adapun unsur lain yang adalam puisi adalah rima dan irama.

Namun secara umum karya sastra jika diilihat dari isinya terdiri atas 4 macam, yaitu :

  1. Epik, karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi pengarang.
  2. Lirik, karangan yang berisi curahan perasaan pengarang secara subyektif.
  3. Didaktif, karya sastra yang isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral, tatakrama, masalah agama, dll.
  4. Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan sesuatu kejadian(baik atau buruk) denan pelukisan yang berlebih-lebihan.

Dilihat dari sejarahnya, sastra terdiri dari 3 bagian, yaitu :

Kesusastraan Lama, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesusastraan Lama Indonesia dibagi menjadi:

  1. Kesusastraan zaman purba,
  2. Kesusastraan zaman Hindu Budha,
  3. Kesusastraan zaman Islam, dan
  4. Kesusastraan zaman Arab – Melayu.

Kesusastraan Peralihan, kesusastraan yang hidup di zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Karya-karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi ialah :

  1. Hikayat Abdullah
  2. Syair Singapura Dimakan Api
  3. Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jeddah
  4. Syair Abdul Muluk, dll.

Kesusastraan Baru, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat baru Indonesia. Kesusastraan Baru mencangkup kesusastraan pada Zaman :

  1. Balai Pustaka / Angkatan 20
  2. Baru / Angkatan 30
  3. Jepang
  4. Angkatan 45
  5. Angkatan 66

Ruang Literasi dan Edukasi

Post a Comment

© Untaian Abjad. All rights reserved. Developed by Jago Desain